Pada tanggal 15 September 2022, program studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Undip menyelenggarakan acara Studium Generale bertajuk “Menerapkan Metode Etnografi dalam Studi Antropologi”. Acara ini turut menggandeng beberapa pengajar program studi Antropologi baik dari universitas nasional maupun internasional yang berperan sebagai narasumber utama, di antaranya adalah M. Zamzam F., S.Ant., M.A. (Can. Ph.D) dari Universitas Gadjah Mada, Hatib Abdul Kadir, M.A. Ph.D dari Universitas Brawijaya, dan Dr. Laurens Bakker dari University of Amsterdam. Sasaran dari acara Studium Generale adalah seluruh mahasiswa S1 program studi Antropologi Undip dan secara khusus bagi para mahasiswa semester awal karena pondasi mengenai penerapan metode etnografi menjadi hal yang esensial sebagai bekal utama sebelum mahasiswa dapat melakukan penelitian lapangan dan menentukan bentuk penyajian data yang akan digunakan.
Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Nurhayati, M.Hum. dan kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Dr. Suyanto, M.Si. selaku kepala program studi Antropologi Sosial. Masuk dalam inti acara, narasumber pertama, M. Zamzam F., S.Ant., M.A. (Can. Ph.D), memaparkan tentang penggunaan etnografi visual sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam menyajikan data lapangan. Kekuatan visual nyatanya tidak kalah dengan narasi yang lebih lumrah dijumpai sebagai ouput dari sebuah penelitian kualitatif. Selain foto, data visual juga dapat berbentuk video bahkan gambar, yang memungkinkan data lapangan lebih ‘berbicara’ dan juga menggambarkan keterlibatan penuh dari peneliti lewat bukti tangkapan foto ataupun video yang menjadi basis penggalian data mendalam dalam studi lapangan antropologi.
Di sesi selanjutnya, Hatib Abdul Kadir, M.A. Ph.D selaku narasumber kedua membahas penerapan penelitian etnografi sekaligus beberapa saran praktis yang harus dilakukan saat berada di lapangan. Antusiasme mahasiswa yang mengikuti acara sangat baik, beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan pengalaman penelitian yang pernah dialami berikut dengan masalah yang ditemukan, misal persoalan etika penelitian dan bias data. Dan sesi terakhir ditutup oleh narasumber dari University of Amsterdam, yaitu Dr. Laurens Bakker, yang dapat memberikan perspektif berbeda sebagai seorang peneliti dari luar negeri yang kerap kali melakukan riset di Indonesia menggunakan metode etnografi. Ia mengemukakan bahwa mempertimbangkan segi keamanan dalam melakukan riset juga penting, terlebih saat mengkaji isu sensitif misal perihal konflik, kekerasan, dan isu keamanan serta organisasi masyarakat/milisi.
Dengan menghadirkan pembicara dari luar negeri di Studium Generale kali ini, prodi Antropologi Sosial turut mendukung terciptanya misi Undip sebagai World Class University (WCU). Selain juga merupakan upaya yang ingin dituju dari acara ini yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas di berbagai bidang akademik, khususnya pendidikan, riset dan inovasi baik untuk para pengajar maupun mahasiswa. Kekayaan wawasan dan perspektif yang disajikan oleh seluruh narasumber di Studium Generale “Menerapkan Metode Etnografi dalam Studi Antropologi” menjadi sebuah pengalaman berharga dan diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk dapat melakukan studi lapangan bercorak etnografi dengan lebih baik dan mengindahkan kaidah penelitian etnografi seperti yang telah dituturkan oleh para narasumber.