Pakar UNDIP Rekomendasikan Pencegahan Stunting dengan Kebiasaan Positif dalam Keluarga

Dewan Profesor Senat Akademik Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan kegiatan Webinar “UNDIP’s Professor Talk” Curah Pikir Dewan Profesor Senat Akademik Universitas Diponegoro pada Jum’at, 26 Juli 2024 secara daring melalui Zoom meeting dan disiarkan secara langsung melalui Official Youtube UNDIPTV dengan tema “Mitigasi Stunting Melalui Kebiasaan Positif dalam Keluarga Indonesia”.

Webinar yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Indira Januarti, S.E., M.Si., Akt. ini mengundang 3 (tiga) narasumber, yaitu Prof. dr. Martha Irene Kartasurya, M.Sc., Ph.D. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP; Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., Psikolog. Guru Besar Fakultas Psikologi UI; dan Prof. Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E. Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP.

Narasumber Prof. dr. Martha Irene Kartasurya, M.Sc., Ph.D. menyampaikan materi mengenai “Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Asupan Gizi dan Kesehatan Keluarga”. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat asupan gizi yang kurang dalam jangka panjang, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Stunting berdampak pada kecerdasan yang selanjutnya berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Pencegahan stunting dapat dimulai dalam keluarga melalui asupan makanan bergizi dan perilaku sehat sehingga terhindar dari penyakit yang dilakukan sejak sebelum hamil, saat kehamilan, saat menyusui, dan pada anak baduta (bayi bawah dua tahun),” ungkap Prof Martha.

Sementara itu Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., Psikolog. membahas materi mengenai “Stimulasi Perkembangan Anak dalam Keluarga untuk Pencegahan Stunting”. Stunting terjadi salah satunya karena asupan gizi dan stimulasi yang kurang pada anak, khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan dimulai pada fase 1 yaitu saat masa anak di dalam kandungan, fase 2 saat masa anak berusia 0-12 bulan, dan fase 3 saat anak berusia 13-24 bulan.

“Stunting ini harus menjadi perhatian khusus, tetapi kadang-kadang kita abai sehingga tingkat stunting menjadi tinggi. Ini menjadi peringatan bagi kita, persiapannya itu dari sebelum hamil, saat kehamilan, dan sesudah melahirkan, itu adalah siklus yang harus diperhatikan oleh orang tua,” ungkap Prof Rose Mini Agoes Salim.

Beberapa tips pemberian stimulasi yang dapat dilakukan antara lain yaitu melalui permainan yang dapat mengembangkan keseluruhan potensi anak, menggunakan aktifitas keseharian untuk media stimulasi, dampingi dan respon setiap tindakan/pertanyaan anak, jauhkan dari benda yang membahayakan anak, berikan kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan tanpa banyak larangan, kerja sama ayah bunda diperlukan dalam proses stimulasi agar anak sehat dan berkembang optimal, sesuaikan dengan karakteristik dan tugas perkembangan anak, cek dan konsultasikan dengan psikolog atau dokter mengenai tumbuh kembang anak.

Selanjutnya Prof. Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E. membahas materi tentang “Manajemen Keuangan Keluarga untuk Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Stunting”. Manajemen keuangan merupakan serangkaian aktifitas pengelolaan aset dan kewajiban guna peningkatan kekayaan dan pemenuhan kebutuhan operasional.

Untuk mencegah stunting, keluarga harus bisa mengatur keuangan yang diperoleh untuk mencukupi kebutuhan. “Manajemen keuangan keluarga mempunyai 4 tahapan, yaitu perencanaan, alokasi dana, pelaksanaan, dan evaluasi,” jelas Prof Harjum.

Share this :

Category

Arsip

Related News