Universitas Diponegoro

LPPM UNDIP Lakukan Bakti Sosial dan Pengembangan Desa Wisata di Tugu Demak

Desa adalah struktur sosial dasar masyarakat yang perlu selalu dikembangkan untuk membentuk lingkungan sosial dan fisik yang sehat bagi rakyat. UNDIP dalam hal ini LPPM dan FKM serta Pascasarjana, berbasis penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, mengembangkan desa rawan karena rob untuk bisa menjadi desa wisata yang indah dan sehat.
Dalam kegiatan ini maka desa diupayakan bisa swadaya air bersih dengan program desalinasi air payau menjadi air minum, pengembangan kader kesehatan dalam deteksi kesehatan masyarakat, juga pemulihan lingkungan baik dari sampah maupun sanitasi.

Dalam program sanitasi, dianalisis banyak jamban / WC keluarga yang menjadi rusak karena landsubsidence. Revitalisasi bahkan pembangunan bagi yang belum punya menjadi prasyarat desa sehat dan wisata. Dari dasar itu maka konsep pengembangan sanitasi menggunakan konsep WC4ALL KATAJAGA. Suatu konsep pembangunan sanitasi total serempak di satu wilayah tanpa meninggalkan satupun keluarga yang tidak punya WC. Dilakukan dengan gotong royong serempak masyarakat pasca edukasi dan motivasi.

Konsep gerakan gotong royong sanitasi adalah dengan konsep PANCA UPAYA KATAJAGA yaitu 1. Pendataan valid keluarga tanpa jamban sehat ; 2. Sesi edukasi dan motivasi; 3. Distribusi material stimulan generik 4. Detailing dan monitoring gotong royong; 5. Awarding.
Setelah warga dengan kader serta pamong mendata keluaga tanpa jamban, maka pada hari minggu 15 September 2024, dilakukan sesi edukasi dan motivasi kepada semua keluarga yang belum punya WC.

Dari sesi ini disampaikan 10 point tentang pentingnya punya jamban keluarga, yaitu: 1. Penyakit yang hingga kini paling mengancam yaitu infeksi usus menular; 2. Penyakit ini membahayakan karena walau kita semua pernah diare, kena tipus dan selamat, faktanya diare tipus dan lain/lain menjadi penyebab kematian balita, penyebab utama orang masuk rumah sakit; 3. Penyakit bisa dicegah dengan MEMBANGUN JAMBAN BAGI SEMUA KELUARGA. Untuk membangun ini harus dilandasi dengan semangat MERAH PUTIH. Karena ada nilai pejuangan dalam membangun ini; 4. Punya jamban bagi keluarga membuat keluarga aman dan nyaman. Bagaimana Ibu – ibu dan wanita tidak nyaman bila harus buang air sembarangan apalagi terbuka di sungai dan kebun. Bahkan banyak berita anak / orang mati di sungai ketika harus ke sungai; 5. Punya jamban berarti membuat keluarga makin sehat; 6. Punya jamban berarti menyehatkan lingkungan karena pencemaran yang paling fatal dan membunuh hingga kini bukan mercuri tetapi karena polusi tinja manusia; 7. Punya jamban adalah kebanggan keluarga. Bahkan indikator kemiskinan keluarga hingga desa; 8. Punya jamban dan buang air di jamban sehat sesuai dengan sunnah Rosulullah / agama. Banyak sunnah tentang thaharoh, dimana salah satunya buang air di air mengalir ( sungai) dan tergenang (kolam) adalah perbuatan terkutuk yang harus dihindari. Ajaran itu terbuka dengan ilmu kedokteran modern dimana wabah kolera Eropa abad 19 dan temuan mikroskop dan kesehatan membuktikan kebenaran itu; 9. Membuat jamban itu MURAH MUDAH CEPAT dipakai selamanya. Bahkan dalam gerakan ini, material geberik dibantu oleh UNDIP; dan 10. Dipaparkan bahwa semua orang bisa membuat karena mudahnya.

Dari sesi edukasi dan motivasi itu, para peserta di akhir sesi menjawab dengan tegas dan semangat, bahwa mereka senang bila punya jamban, SIAP UNTUK MEMBANGUN dan minggu besok setelah material terkirim langsung segera di buat.

Sesi edukasi ini diakhiri dengan penyerahan kloset sebagai simbol dimulainya gerakan.

Share this :
Exit mobile version