Komitmen UNDIP Membangun SDM Unggul Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan

Semarang – “Tahun 2024 ini Universitas Diponegoro (UNDIP) telah berusia 67 tahun, selama itu pula UNDIP telah mengabdikan diri dalam melaksanakan proses belajar mengajar di tingkat Pendidikan Tinggi di Indonesia. Sebagai wujud komitmen UNDIP yang terus bergerak maju dan berkembang ke depan dalam mendukung pengentasan kemiskinan. Sehingga UNDIP terus mengembangkan berbagai program inovatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. dalam Sidang Terbuka Senat Akademik dengan acara Upacara Dies Natalis ke-67 UNDIP yang dilaksanakan di Muladi Dome Kampus UNDIP Tembalang pada Selasa (15/10).

Pada puncak rangkaian acara Dies Natalis ke-67 UNDIP turut mengundang Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. untuk menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Unggul dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan.”

Rektor UNDIP dalam pidatonya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian-pencapaian UNDIP.

“Tagline UNDIP dengan semangat yang baru yakni UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat. Semangat ini semoga menjadi napas dari segenap kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dari mulai pengajaran, penelitian, maupun pengabdian Masyarakat. UNDIP bermartabat berarti suatu visi terkait dengan riset dimana UNDIP berkomitmen menjadi kampus World Class University terutama menjadi bagian komunitas epistemik global,” ucap Prof Suharnomo.

“Bermartabat untuk excellent dalam riset, excellent dalam reproduksi ilmu pengetahuan namun juga bermanfaat yang mampu mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan,” ujarnya.

Adapun Ketua Senat Akademik UNDIP, Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., PhD., IPU.  dalam pengantar Sidang Terbuka Senat Akademik menyebutkan bahwa Universitas Diponegoro dalam usianya yang ke 67 tahun 2024 ini telah banyak berkiprah dalam pembangunan nasional di negara tercinta Indonesia. “Tantangan UNDIP saat ini adalah untuk ikut membantu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi secara nasional, dan mengembangkan ilmu dan teknologi modern demi kejayaan bangsa,” tegas Prof Edy.

Diketahui bersama Prof. Rhenald Kasali, Ph.D merupakan seorang guru besar Fakultas Ekonomika Bisnis Universitas Indonesia (UI). Saat sesi orasi ilmiah, ia mengungkapkan bahwa perubahan besar dunia semenjak kehadiran teknologi informasi menjadikan tatanan dunia juga ikut bergeser termasuk peluang dan tantangan yang ada di dalamnya.

Dalam konteks pengentasan kemiskinan, perlu didorong suasana kerja yang bahagia (work-life balance, meaningful work, flexibility on demand) serta produktif dengan melakukan inovasi-inovasi. “Masyarakat pada masa kini sebagian besar dalam dunia kerja didominasi oleh generasi muda produktif yang cenderung membutuhkan pekerjaan yang balance dalam arti penghasilan yang sepadan namun sesuai dengan passion generasi muda sekarang. Dimana mereka lebih menyukai work-life balance yaitu waktu untuk work time dan me time yang harus seimbang/ balance,” ungkap Prof. Rhenald.

Berkaitan masalah sumber daya manusia (SDM) di kalangan muda menjadi tantangan untuk semua. “Dunia telah mengalami talent shortage yaitu situasi dimana banyak badan usaha serta lembaga yang kesulitan mendapatkan pegawai atau karyawan dengan ketrampilan sesuai yang dibutuhkan mengakibatkan kebutuhan SDM banyak yang tidak terpenuhi. Untuk itu perguruan tinggi diharapkan mampu menyiapkan lulusan mahasiswa yang memiliki skill yang tinggi dan etos kerja yang produktif,” paparnya.

Di lain sisi Prof Renald Khasali juga mengemukakan sebagai negara dengan biodiversitas atau keanekaragaman hayati kedua terbesar di dunia setelah Brazil, Indonesia sejatinya memiliki sumber kebahagiaan yang lengkap. Bukan hanya pangan segar (fresh food) yang kita miliki, namun juga sumber kebahagiaan lain seperti udara yang segar (fresh air) dan air yang segar (fresh water).

“Masalah pangan menjadi hal serius karena bumi yang selayaknya hanya dihuni 3 milyar jiwa, saat ini sudah dipadati 8,3 miliar manusia. Bumi yang kita tinggali tidak semuanya daratan, 70% adalah lautan, sementara yang berupa daratan pun tidak semuanya bisa dihuni karena berwujud padang pasir, hutan serta merupakan kawasan-kawasan yang harus dilindungi. “Saudara-suadara, maka inilah yang menjadi hambatan-hambatan, kita juga menyaksikan budaya pertanian semakin menurun” lanjut Prof. Rhenald.

Diketahui bersama persoalan tersebut dihadapi semua negara, tidak hanya Indonesia. Oleh karena itulah penyiapan SDM unggul dalam upaya pengentasan kemiskinan dan membangun ketahanan pangan menjadi tugas kita semua. “Manusia adalah makhluk yang berfikir, makhluk yang mengunakan alat dan mencari solusi dan berinovasi. Maka dari itulah, tugas kita sebagai perguruan tinggi adalah mendidik anak-anak kita mau berfikir bukan menghafal, bukan mengetahui rumus tetapi kemampuan berfikir dan tentu saja berfikir tentang hal-hal baru mencari ekplorasi dan sebagainya,” jelas Prof. Rhenald.

“Perlunya melakukan lebih banyak inovasi dan temuan dari dalam kampus. Sebagai kesimpulan tentu saja apa yang harus dilakukan, saya menyarankan agar kita memberi ruang untuk ekplorasi dan khususnya sebagai pendidik mulai mengajarkan untuk mengenal diri serta kekuatan mahasiswa; perbaiki cara berpikir bukan hanya mengejar gelar semata; ajarkan berbuat dengan delivered (mewujudkan dan melakukan) inovasi; kaum muda harus berani merebut pasar domestik dan ekspor dengan berinovasi dan berpikir; serta melalui ekosistem dengan mempertimbangkannya dan ketika mengembangkan industri harus memikirkan cluster; begitupun dengan cara berpikir tentang pertanian, pangan, ekonomi, dan bisnis harus berubah,” imbuhnya.

“Saya mengharapkan kemajuan besar bagi UNDIP dan saudara – saudara sebagai bagian dari sivitas akademika juga turut mengantarkan bangsa Indonesia kedepan lebih baik lagi,” harap Prof Rhenald di akhir orasi ilmiah.

Dalam kesempatan upacara Dies Natalis ke-67 UNDIP juga terdapat Penyerahan Penghargaan kepada Presiden Direktur PT Bayan Resources Tbk selaku pemberi beasiswa pendidikan UNDIP dan  Penyerahan Penghargaan kepada perwakilan keluarga Alm. Moersito (Pencipta Lagu Mars dan Hymne UNDIP) juga Penyerahan Penghargaan kepada Doktor Baru, Penyerahan Penghargaan 2% Ilmuwan Teratas Dunia 2024 oleh Stanford University, dan Penyerahan Penghargaan kepada pegawai berprestasi. (DHW & Titis -Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News