Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-30 Fakultas Psikologi UNDIP: Tingkatkan Ketahanan Psikologis, Wujudkan Sinergi Bermanfaat Bagi Masyarakat

UNDIP, Semarang (3/9) – Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (UNDIP) dalam rangkaian Dies Natalis ke-30 menggelar Orasi Ilmiah dengan tema “Sinergi Keluarga dan Komunitas dalam Optimalisasi Potensi Maritim serta Pembangunan Ketahanan Psikologis, Sosial, dan Ekonomi Bangsa”. Orasi ilmiah ini digelar pada Rabu, 3 September 2025 pada pukul 09.00 WIB di Aula Prof. Darmanto Jatman, SU Lantai 1, Fakultas Psikologi UNDIP. Acara ini mendatangkan dua narasumber ahli yaitu Kolonel Laut (P) Supriyanto, S.Psi, M.Psi., M.Tr. Opsla, CACA., CHRMP., Psikolog (Kepala Sub Dinas Pengkajian dan Pengembangan Psikologi, DispsiAL Mabesal) dan Dr. Nailul Fauziah, S.Psi., M.Psi (Dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro).

Turut hadir dalam acara ini yaitu Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si.; Wakil Rektor IV, Wijayanto, S.I.P., M.Si., Ph.D.; Ketua Senat Akademik, Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., I.P.U.; Ketua IKA Psikologi UNDIP; para pendiri prodi di Fakultas Psikologi UNDIP; serta Ibu Darmanto Jatman, istri alm. Darmanto Jatman, Guru Besar Emeritus Fakultas Psikologi UNDIP.

Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo secara resmi membuka acara Orasi Ilmiah ini dan memberi ucapan selamat atas usia Fakultas Psikologi yang mencapai ke-30, “Mari kita apresiasi Fakultas Psikologi yang sampai pada usia ini mampu menjaga kepercayaan publik termasuk orang tua mahasiswa.”

Rektor melanjutkan, “Namun waspada dengan ‘destination disease,’ ingatlah bahwa kesuksesan bukanlah hasil akhir. ‘Good is always the enemy of great’ maka kita harus berusaha untuk ‘be the best’ atau menjadi yang terbaik. Mengacu pada tema Orasi Ilmiah kali ini, ada korelasi ilmiah antara upaya UNDIP membantu masyarakat pesisir Pantura melalui program desalinasi, padi salin, dan nila salin dengan peningkatan psikologis masyarakat. Ancaman banjir dan rob itu nyata, mari kita usahakan solusinya bersama,” pungkas Prof. Suharnomo.

Dekan Fakultas Psikologi UNDIP, Prof. Dian Ratna Sawitri, S.Psi., M.Si., Ph.D., dalam sambutannya berkata bahwa momen ini adalah peringatan tiga dekade Fakultas Psikologi UNDIP bertumbuh dan berkontribusi untuk memajukan bangsa. “Kami berterima kasih dan juga tetap meminta dukungan Bapak Ibu dosen aktif dan purna untuk memberikan ide-ide pengajaran. Ini adalah komitmen Fakultas Psikologi untuk mendorong mahasiswa menjadi percaya diri, relevan, inklusif, dan bereputasi baik,” ucapnya.

“Ada budaya dalam masyarakat kita yakni ‘ngudo roso,’ dengan bercerita tentang apa yang dialami, masalah masyarakat adalah masalah kita. Maka kita cari solusi dan maju bersama. Sesuai tema pada hari ini untuk masyarakat maritim, melalui inovasi UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat,” lanjut Prof. Dian Sawitri.

Memasuki sesi Orasi Ilmiah, Kolonel Laut (P) Supriyanto menyampaikan materi berjudul “Menumbuhkan Generasi Cinta Laut dan Ketahanan Psikologis Bangsa.” Ia menyerukan semangat kolaborasi untuk membangkitkan semangat dan budaya maritim yang tidak terdengar lagi. Pasalnya, pada zaman dahulu laut adalah jalur diplomasi dan sumber kekuatan politik dari kerajaan besar yaitu Sriwijaya dan Majapahit.

“Namun saat ini, laut dipandang sebagai pembatas antar wilayah, bukan penghubung. Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia, seharusnya laut menjadi sumber kekuatan ekonomi, sosial, dan politik. Laut kita memiliki sumber daya perikanan dan kelautan, industri jasa maritim, dan budaya bahari nusantara yang lekat dengan tata cara kehidupan di masyarakat pesisir. Akan tetapi laut mempunyai sisi yang tidak terprediksi, terkait cuaca dan pengendaliannya, serta pemahaman ekosistem laut yang memerlukan psikologis yang tenang,” jelasnya.

Kolonel Laut (P) Supriyanto menyebutkan psikologi maritim dengan ruang lingkup kesejahteraan SDM maritim, interaksi manusia dan laut, dan pembentukan karakter maritim diwujudkan dengan Laboratorium Psikologi Maritim. “Negara kita juga punya Desa Pesisir Binaan untuk menjaga laut warisan kita bersama. Di dalamnya ada kontribusi psikologi, contohnya di sepanjang garis pantai ada anak-anak sekolah, aktivitas remaja, bapak-bapak yang melaut, juga para ibu yang mengurus rumah tangga,” terangnya.

Narasumber selanjutnya, Dr. Nailul Fauziah berdiskusi mengenai “Menguatkan Akar, Menjaga Gelombang: Model Ketahanan Psikososial Maritim Berbasis Keluarga.” Tema ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) ke-3, ‘Kehidupan Sehat dan Sejahtera’ dan ke-4, ‘Pendidikan Berkualitas.’

Dr. Nailul Fauziah membahas bahwa faktanya kerja keras tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan nelayan dan keluarganya. “Penghasilan yang didapatkan nelayan yang berlayar tiap malam hingga pagi hari hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok. Siapkah mereka dengan tantangan global? Energi psikologis habis untuk memenuhi kebutuhan primer sehingga mereka tidak bisa memikirkan kebutuhan selanjutnya, apalagi untuk aktualisasi diri,” tuturnya.

Ia melanjutkan, bahwa masyarakat pesisir kebanyakan memiliki ‘fixed mindset’ yang berpikir bahwa yang penting adalah pemenuhan kebutuhan pokok harian. “Yang kita cari adalah bagaimana kita mengubah ‘fixed mindset’ mereka menjadi ‘growth mindset’? Dan untuk membangun jejaring agar mampu keluar dari kemiskinan struktural, dibutuhkan usaha, strategi, serta dukungan pemerintah, perguruan tinggi, organisasi non-profit, dan kita semua untuk masyarakat pesisir,” ucap Dr. Nailul.

Melalui Orasi Ilmiah ini diharapkan agar langkah Fakultas Psikologi UNDIP semakin mantap dalam mendukung visi ‘UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat’ terutama bagi masyarakat Jawa Tengah termasuk masyarakat pesisir Pantura. Psikologi UNDIP, tunjukkan prioritasmu! (Komunikasi Publik/ UNDIP/ Titis)

Share this :