SEMARANG – Sebanyak 1.736 mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP) menjalani Magang Industri yang difasilitasi anggaran tahun 2020 Direktorat PTVP (Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara itu di periode yang sama 3 mahasiswa Sekolah Vokasi Undip mendapatkan bantuan untuk magang kewirausahaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi (PTVP) diketahui memiliki Program Bantuan Pemerintah Fasilitasi Magang Mahasiswa Vokasi. Program tersebut merupakan salah satu program wajib sebagai pembelajaran bagi mahasiswa vokasi, dan merupakan salah satu bentuk dari kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
Selain memfasilitasi program magang atau praktek kerja di industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA); Direktorat PTVP juga memfasilitasi magang teaching industry di politeknik negeri lain, serta magang kewirausahaan. Untuk tahun 2020 Sekolah Vokasi Undip karena kondisi pandemi Covid-19 tidak melakukan magang teaching industry di politeknik negara lain.
Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof Dr Ir Budiyono MSi, mengatakan Sekolah Vokasi Undip terus aktif mendorong mahasiswanya mengikuti program yang dikelola Direktorat PTVP Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud. Program tersebut sangat membantu perwujudan link and match dan memberi pengalaman yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Untuk bantuan fasilitasi magang tahun 2021 yang pendaftarannya ditutup 21 April 2021. “Kita terus dorong semaksimal mungkin karena manfaatnya sangat banyak,” kata Budiyono, Selasa (20/4/2021).
Menurut dia, dari pengalaman tahun lalu program tersebut berjalan lancar dan memberi bekal yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. Dia juga menyarankan para mahasiswanya untuk memanfaatkan pemagangan untuk meningkatkan soft skill. “Kami arahkan juga kalau bisa manfaatkan momentum itu untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi,” ujarnya.
Wakil Dekan 1 Sekolah Vokasi Undip, Dr Ida Hayu Dwimawanti MM, mengaku terus memantau progres pendaftaran pemagangan yang difasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Pihak Dekanat juga ikut membantu mengecek kelengkapan administrasi, dan memastikan para mahasiswa Sekolah Vokasi Undip yang mendaftar sudah lengkap persyaratannya.
“Memang prioritasnya untuk mahasiswa yang tidak mampu. Namun dalam kondisi pandemi seperti sekarang, mahasiswa yang tadinya mampu ada yang posisinya menjadi tidak mampu,” kata Ida Hayu.
Selain program fasilitasi pemagangan, penyelenggara pendidikan tinggi vokasi juga mendorong mahasiswa yang membutuhkan bisa memperoleh bantuan program sertifikasi kompetensi dan profesi. Meski secara umum dipahami bahwa lulusan sekolah vokasi sudah memiliki kesetaraan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ) sesuai jenjangnya, sertifikasi kompetensi tetap penting untuk diperoleh.
Pemerintah melalui Ditjen Pendidikan Vokasi menyiapkan bantuan sertifikasi kompetensi bagi 12 ribu mahasiswa, untuk periode Maret – November 2021. Program sertifikasi ini difokuskan pada bidang permesinan, konstruksi, ekonomi kreatif, pariwisata, dan industri jasa, serta bidang lain pendukungnya. (tim humas)