Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, khususnya di bidang kesehatan menuntut Universitas Diponegoro (Undip) terus berinovasi guna menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Undip berkomitmen menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk memberikan kenyamanan kepada mahasiswa dalam proses belajarnya. Komitmen tersebut selanjutnya dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) dengan membangun fasilitas yang bernama Diponegoro Medical Simulation Centre (DMSC).
Acara peresmian dilaksanakan pada Jum’at (13/10) pukul 07.30 WIB bertempat di Laboratorium Sentral lantai 1 FK Undip Tembalang. Turut dihadiri oleh Rektor Undip, Ketua Senat Akademik, Wakil Ketua MWA, Wakil Rektor, Dekan Fakultas/Sekolah, Direktur RSND, Ketua DWP Undip, dan segenap pimpinan di lingkungan Undip.
Dalam sambutannya, Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. mengatakan bahwa dengan hadirnya DMSC ini menjadi nilai tambah bagi Undip karena belum tentu perguruan tinggi lain memiliki fasilitas serupa. “Kita harus membuat strategi yang menunjukkan kekuatan Undip. Dalam mengelola sebuah institusi pendidikan, kita harus menunjukkan distingsi bahwa Undip adalah yang terbaik. Menunjukkan kehebatan Undip bisa kita mulai dari masing-masing fakultas,” kata Prof Yos.
“DMSC ini sangat strategis, besarkan dan lengkapi dengan alat-alat tercanggih. Kita bersama-sama memperkuat ini. Tunjukkan bahwa Undip yang terbaik dan berbeda dengan yang lain. Semoga dengan hadirnya DMSC ini akan semakin menambah kualitas pendidikan di Fakultas Kedokteran Undip, yang kemudian menjadi faktor keunggulan dibanding perguruan tinggi lainnya,” tambah Prof Yos.
Sementara itu, Dekan FK Undip Prof. Dr. dr. Dwi Pudjonarko, M.Kes.,Sp.S(K) dalam laporannya menjelaskan bahwa pendidikan kedokteran dan kesehatan terutama bidang kedokteran, passion for safety adalah hal yang utama dan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu setiap tenaga medis yang akan berhubungan langsung dengan pasien harus melalui tahap pendampingan sebelum akhirnya akan bekerja secara mandiri.
“Dalam proses pendampingan, setidaknya tenaga medis telah mendapatkan pengalaman atau kompetensi melalui simulasi. Simulasi bisa didapatkan dari keterampilan yang dilakukan di skill labs dimana mahasiswa belajar simulasi secara parsial,” kata Prof Dwi Pudjonarko.
Menurut Prof Dwi Pudjonarko, kehadiran DMSC ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar sebagaimana keadaan sesungguhnya di Rumah Sakit, oleh karena itu DMSC ini dapat disebut pula sebagai Mini Hospital, yang artinya pembelajaran dengan cara simulasi seperti di Rumah Sakit. “Mahasiswa akan belajar bagaimana menangani pasien mulai dari IGD, apakah perlu tindakan medis minor atau sampai operasi besar atau operasi mikro, sampai pengelolaan pasien di ICU. Setiap pekerjaan tim akan termonitor dalam layar terpusat oleh instruktor dalam hal ini adalah dosen-dosen senior yang akan memberikan penilaian apakah mahasiswa tersebut telah memenuhi standar kompetensi,” imbuhnya.
DMSC merupakan pusat simulasi bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip dan tenaga medis yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan teknologi terkini sehingga memungkinkan bagi para penggunanya untuk mengaplikasikan ilmunya selayaknya pada pasien sesungguhnya. Selain digunakan mahasiswa, DMSC sebagai pusat simulasi yang berbentuk Mini Hospital juga akan digunakan untuk peningkatan kompetensi profesi dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis.
Berbagai bentuk keunggulan DMSC diantaranya adalah dapat digunakan untuk semua pendidikan tenaga medis dibawah naungan FK undip dalam kegiatan dari eksternal baik skala universitas, lokal, nasional, maupun internasional. Kemudian bisa melaksanakan Basic Trauma Life Support (BTLS), Basic Cardiac Life Support (BCLS), dan Basic Surgical Skills.
“DMSC juga bisa melaksanakan Advanced Trauma Life Support (ATLS), Advanced Cardiac Life Support (ACLS). Disini kita memiliki mannequin high end multipurpose yang merupakan mannequin berteknologi canggih dan dapat digunakan untuk tata laksana dibeberapa bagian atau organ pada satu mannequin tersebut. Dapat pula melakukan demo live surgery yang merupakan demo langsung melihat operasi dengan kamera di kamar operasi yang dapat dilihat di ruang konferensi. Kedepan DMSC secara bertahap akan dilengkapi dengan alat-alat yang sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran dan kesehatan,” ujar Prof Dwi Pudjonarko.