Dewan Profesor Senat Akademik Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan kegiatan Webinar Curah Pikir “UNDIP’s Professor Talk” dengan tema Peningkatan Kapasitas SDM dalam Upaya Pencapaian Target World Class University melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung di Youtube UNDIPTV, Jumat (31/1). Webinar ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Prof. Dr. Dra. Naili Farida, M.Si. (Guru Besar FISIP UNDIP), Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU. (Guru Besar FT UNDIP), Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. (Guru Besar FT UNS), dan dimoderatori oleh Prof. Dr. Yuliani Setyaningsih, S.KM., M.Kes. (Anggota Komisi D Dewan Professor UNDIP).
Dalam materinya Prof. Naili menyampaikan tema mengenai Strategi Kompetensi SDM untuk Pencapaian Target World Class University. Menurutnya, kinerja dosen harus ada tiga aspek sesuai tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Bidang pendidikan, penelitian (12 sks-16 sks); bidang penelitian (luaran publikasi jurnal, konferensi, seminar internasional; pengabdiaan kepada masyarakat (penunjang, publikasi jurnal ABDIMAS, HAKI), dan kinerja dosen akan menentukan kinerja universitas. “Kita semua harus bisa mengerahkan tenaga dan pikiran untuk bisa berkarya pada UNDIP, semoga kita semakin baik dan lebih cepat dalam pencapaian kinerja akademi” ungkapnya.
Sementara Prof. Hadiyanto membahas mengenai kegiatan dalam Mendukung Pencapaian Target World Class University. “Untuk mencapai IKU tidak terlepas dari peran berbagai unsur, semua sumber daya manusia harus ada, dari dosen, mahasiswa, dan tenaga pendidikan menjadi support system. “Peningkatan Kapasitas SDM meliputi riset dan publikasi, international mobility, international collaboration, PhD Degree, research visibility, international community service, dan media explore” tutur Prof. Hadi.
Pada kesempatannya, Prof. Wahyudi menyampaikan tentang Proses Implementasi Upaya Peningkatan Kapasitas/Kompetensi SDM. Prof. Wahyudi mengatakan pendidikan tinggi yang berkualitas menghasilkan SDM unggul dan menciptakan inovasi ber-impak. Inovasi ber-impak dihasilkan dari excellence riset, oleh researcher yang excellence, untuk menjawab roadmap riset yang berkualitas. Berfikir kritis dan budaya ilmiah, serta kebebasan akademik menjadi elemen kunci budaya akademik. Budaya akademik menjadi pra-syarat peningkatan kapasitas/kompetensi SDM, ‘formasi jabatan akademik dosen’, yang linear terhadap target organisasi scientific vision dan diferensiasi misi dari organisasi menjadi trigger Academic Leader.
“Kumpulan dari para Academic Leader di institusi yang memiliki scientific vision dan diferensiasi misi dari organisasi yang excellence dapat mendukung ketercapaian target IKU WCU dan sekaligus mendukung ketercapaian target Indonesia Emas 2045” pungkasnya. (LW)