Dampak bencana tanah longsong di Pekalongan yang terjadi pada Senin, 20 Januari 2025 telah mulai memasuki fase tanggap darurat, dikarenakan cuaca ekstrem dan akses jalan yang terputus. Keluhan terkait kesehatan telah dirasakan para korban khususnya bagi mereka yang masih tinggal di lokasi terdampak. Sebagai bagian dari langkah pemberian layanan masyarakat yang berkesinambungan, Universitas Diponegoro (UNDIP) menerjunkan Tim Medis ke daerah terdampak khususnya di Desa Petungkriyono.
Bersama dengan para relawan yang tergabung, Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART), melakukan medical assistance bagi para korban. Tim II diberangkatkan pada Kamis, 30 Januari 2025 oleh Prof. Dr. Ing. Suherman, S.T., M.T., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNDIP.
Dalam arahannya, Prof. Dr. Ing. Suherman, S.T., M.T. menyampaikan bahwa Tim Medis ini diberangkatkan sebagai bagian dari komitmen kehadiran UNDIP untuk para korban. “Tim I sudah diberangkatkan sesaat setelah bencana terjadi. Hal ini memberikan wujud nyata bahwa UNDIP akan hadir di masyarakat sekitar, tidak hanya dalam hal keilmuan di bidang penelitian namun juga pelayanan dalam pengabdian kepada masyarakat. UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat. Tim II ini akan fokus pada kebutuhan medis di lokasi bencana. Tim terdiri dari dosen dan mahasiswa dengan latar belakang keilmuan terkait”, tambahnya.
Tim yang diberangkatkan kali ini juga menginap di lokasi bencana untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih holistik. Para Tim II ialah Aldani Putri Wijayanti, S.Psi., M.Sc. (FPsi) dan para mahasiswa M Umar Dani (FK), Mohammad Pandu Pradana, S.Si. (FPIK), Ahmad Aqil Widyantoro, S.EI (FEB), Nabil Muhammad Daffa’ (FPIK), Lutvia Ilma Winardi (FPP). Adapun Tim D-DART lainnya yang terlibat ialah Prof. dr. Achmad Zulfa Juniarto, M.Si.Med., MMR, Sp.And.(K), Ph.D., Ns. Nur Hafizhah Widyaningtyas, S.Kep., M.Kep., Marsha Yoke Nancy, S.Kep., Ns., M.N.Sc. S.Kep, Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes., Ns. Henni Kusuma, S.Kep, M.Kep, Sp.KMB. dan Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D.
Pelayanan medis ini dilakukan setiap hari selama kurang lebih 1 minggu pasca bencana secara door-to-door dimana bertujuan untuk memudahkan para warga dalam menjangkau fasilitas kesehatan yang ada. Beberapa pelayanan yang diberikan adalah anamnesis dan juga skrining kesehatan mental. Selain itu, Tim II juga memberikan layanan lainnya yaitu asistensi dapur umum serta manajemen logistic. Semoga para korban dan juga relawan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Pulihlah, Ibu Pertiwi. (AS)