Ketua MWA UNDIP, Prof. Mohamad Nasir, Pimpin Forum MWA PTNBH Rumuskan Arah Tata Kelola Berkelanjutan

UNDIP, Semarang (9/5) – Universitas Diponegoro menjadi tuan rumah kegiatan Silaturahmi dan Rapat Kerja Forum Majelis Wali Amanat (MWA) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang digelar di Hotel Tentrem, Semarang. Forum ini dipimpin oleh Prof. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D., Ketua Forum MWA PTNBH periode 2025–2026 dan saat ini juga menjabat sebagai Ketua MWA UNDIP. Forum ini bertujuan mengevaluasi capaian strategis PTNBH serta merumuskan arah kebijakan dan pengawasan tata kelola perguruan tinggi yang berkelanjutan dan berintegritas.

Dalam sambutannya, Prof. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D., yang menjabat Ketua MWA UNDIP mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta Forum MWA PTNBH. Dalam sambutannya ia menyampaikan beberapa isu untuk dirumuskan menjadi arah kebijakan ke depan, meliputi: pengelolaan keuangan; pengelolaan aset dan sumber daya manusia.

“Isu SDM menjadi penting mengingat guru besar yang merupakan ASN (Aparatur Sipil Negara) banyak yang usianya menginjak 60 tahun, sementara tidak ada perekrutan PNS untuk PTNBH” tambahnya.

Isu ketiga idle aset berupa tanah atau bangunan/ gedung yang berlum dimaksimalkan dengan baik. Adapun isu keempat yang akan ditata untuk pengelolaan PTNBH adalah dana abadi.

Dalam laporannya, Ketua Forum MWA PTNBH periode 2024-2025, Prof. Dr. Ir.  Mohammad Nuh, DEA mengajak seluruh peserta untuk bersyukur dikarenakan diberikan kesempatan berkiprah di dunia pendidikan. Prof Mohammad Nuh menyampaikan pendidikan menjadi pendorong dalam menumbuhkan ide, merealisasikan dalam program berkelas untuk menghasilkan output yang sesuai hingga memberikan manfaat nyata. Hal tersebut sejalan dengan tujuan Kemdikti Saintek yakni pendidikan yang berdampak.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. membahas tentang Peningkatan Pendapatan, Pengembangan Aset, dan Sumber Daya Manusia PTNBH. Mengutip Amanah Presiden Prabowo yang mengatakan bahwa, “hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa yang makmur”, maka PTNBH menjadi lokomotif majunya bangsa dengan menggandeng industri.

Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. Ketua MWA Universitas Sriwijaya (Unsri), yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri RI, fokus membahas Peran Pemerintah Daerah yang kedepan bisa lebih dioptimalkan dalam Mendukung PTNBH. Adapun peran pemerintah daerah dalam mendukung PTNBH meliputi: pemberian hibah kepada PTNBH; membantu PTNBH dalam pembangunan infrastuktur di lingkungan sekitar PTNBH; memberikan beasiswa kepada para lulusan SMK/SMA untuk masuk perguruan tinggi; program peningkatan kapasitas pegawai pemda untuk dididik oleh PTNBH; dan kerjasama di bidang penelitian serta program-program kreatif.

Budi Gunadi Sadikin, Ketua MWA ITB yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI mengulas diversifikasi pendanaan dengan creative funding, salah satunya dengan membangun jejaring alumni.

Sementara Wamen Keuangan RI, Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. mengulas tentang peningkatan penerimaan, pemberdayaan aset, dan pengembangan dana abadi PTNBH. Prof Anggito Abimanyu menyampaikan bahwa tantangan peningkatan kualitas pendidikan tinggi termasuk pendanaannya semakin komplek. Adapun PTNBH dibentuk untuk menjawab berbagai tantangan tersebut melalui pemberian otonomi yang luas dalam mengelola Tridarma.

Pada akhir acara, dilaksanakan serah terima Ketua Forum MWA PTNBH periode 2024-2025 Prof. Dr. Ir.  Mohammad Nuh, DEA (Ketua MWA ITS) kepada Ketua Forum MWA PTNBH periode 2025-2026. Ketua MWA UNDIP Prof. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D., menerima estafet untuk kepemimpinan Forum MWA PTNBH satu tahun kedepan.

Rapat Kerja Forum MWA PTNBH dihadiri oleh 24 (dua puluh empat) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum di Indonesia yang meliputi: Universitas Indonesia (UI); Universitas Gadjah Mada (UGM); Institut Pertanian Bogor (IPB); Institut Teknologi Bandung (ITB); Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Padjadjaran (Unpad); Institut Teknologi Sepuluh November (ITS); Universitas Airlangga (Unair); Universitas Hasanuddin (Unhas); Universitas Sumatera Utara (USU); Universitas Pendidikan Indonesia (UPI); Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS); Universitas Andalas (Unand); Universitas Brawijaya (UB); Universitas Negeri Malang (UM); Universitas Negeri Padang (UNP); Universitas Negeri Yogyakarta (UNY); Universitas Negeri Semarang (Unnes); Universitas Negeri Surabaya (Unesa); Universitas Syiah Kuala (Unsyiah); Universitas Terbuka (UT); Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Sriwijaya (Unsri); dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). (Komunikasi Publik/UNDIP/ Ut)

Share this :