Ekspedisi Patriot 2025: UNDIP Perkuat Kolaborasi Akademik untuk Pertumbuhan Kawasan Transmigrasi

Universitas Diponegoro menjadi salah satu Universitas yang berperan aktif dalam Program Ekspedisi Patriot, sebuah inisiatif strategis yang diluncurkan oleh Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia. Kegiatan ini setidaknya akan berlangsung dalam 5 tahun kedepan dan tahun ini, UNDIP mengirimkan sebanyak 57 tim ekspedisi dari 5 Fakultas di UNDIP yaitu FT, FPP, FPIK, FISIP, FEB.

Peserta terdiri dari 57 Dosen, 120 mahasiswa, 106 alumni, serta melibatkan 2 mahasiswa dari Universitas Tadulako. Mereka akan diterjunkan ke 13 provinsi dan 35 kabupaten/kota di Indonesia untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset kolaboratif lintas disiplin.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam rangka mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, khususnya dalam upaya mewujudkan perkotaan dan perdesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT).

Figure. Lokasi Penempatan Ekspedisi Patriot Tim Universitas Diponegoro Tahun 2025

Dalam kegiatan ini tiap tim akan menghasilkan luaran yang disesuaikan dengan potensi dan karakteristik lokal wilayah penempatan, antara lain berupa: rekomendasi evaluasi kawasan transmigrasi, desain pengembangan komoditas unggulan spesifik, model kolaborasi kelembagaan ekonomi lokal, konsep konektivitas maritim dan transportasi laut antar pulau, serta strategi korporasi komunitas dan hilirisasi hasil laut.

Untuk kelancaran pelaksanaan program ini, Tim Ekspedisi Patriot UNDIP melaksanakan Rapat Koordinasi Program Ekspedisi Patriot 2025 pada Jumat, 1 Agustus 2025, bertempat di Gedung ICT lantai 5, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang.

Koordiasi ini menghadirkan jajaran narasumber dari pengelola program Ekspedisi Patriot, antara lain Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani selaku Person in Charge (PIC) Program Transmigrasi Patriot, Prof. Dr. Achmad Zulfa Juniarto sebagai PIC Ekspedisi Patriot, Prof. Dr.nat.tech. Siswo Sumardiono, S.T., M.T. selaku Direktur Akademik UNDIP, dan Direktur Jejaring Media, Komunitas dan Komunikasi Publik (Jejak), Dr. Nurul Hasfi, S.Sos., M.A. yang memaparkan materi terkait strategi publikasi program. Acara yang dibuka Ketua LPPM UNDIP, Prof. Dr. Ing. Ir. Suherman, S.T., M.T, ini diikuti oleh dosen pembimbing yang bertindak sebagai ketua tim pelaksana dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas Diponegoro.

Narasumber menyampaikan arahan teknis terkait pelaksanaan Ekspedisi Patriot 2025, termasuk mekanisme konversi nilai akademik, serta rencana publikasi luaran program. Dalam paparannya, Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani menekankan bahwa Ekspedisi Patriot merupakan langkah konkret dari Kementerian Transmigrasi untuk mengintegrasikan riset dan pengabdian kepada masyarakat dalam konteks pengembangan wilayah transmigrasi. Program ini akan berlangsung mulai Agustus hingga Desember 2025, dengan output berupa logbook mingguan, video harian, dan konten media yang akan dipublikasikan secara akademik maupun populer.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr.nat.tech. Siswo Sumardiono, S.T., M.T. menyampaikan bahwa kegiatan ekspedisi ini dapat dikonversikan ke dalam nilai akademik setara dengan 20 SKS (di luar Tugas Akhir), tergantung kebijakan masing-masing program studi. Bahkan, program ini dapat disetarakan dengan mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dr. Nurul Hasfi, S.Sos., M.A. menambahkan bahwa publikasi program Ekspedisi Patriot akan dibagi menjadi dua: jurnal pengabdian dan media populer. Semua tim diharapkan membuat dokumentasi yang akan dikumpulkan dalam folder “Ekspedisi Patriot” yang disiapkan panitian, selanjutnya akan di distribusikan di kanal YouTube Undip TV, media internal lain yang relevan, dan juga dikirim ke di media massa eksternal jaringan Direktorat Jejak.

Melalui rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi ini, Ekspedisi Patriot 2025 diharapkan menjadi motor penggerak peran aktif perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan kawasan transmigrasi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya menciptakan sinergi antara riset dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga mendorong partisipasi nyata dalam mendukung pembangunan kawasan transmigrasi untuk menghasilkan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM unggul serta terbangunnya ekosistem ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan di Kawasan Transmigrasi.

nisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan nasional sebagaimana tertuang dalam UU No. 59 Tahun 2024 tentang RPJPN 2025–2045, khususnya dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT). Selain itu, program ini juga turut berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan).

Lebih dari sekadar program pengabdian, Ekspedisi Patriot 2025 diharapkan dapat menjadi ruang kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, untuk melahirkan model pembangunan kawasan transmigrasi yang adaptif, inklusif, dan berbasis potensi lokal. (Komunikasi Publik/ UNDIP/ Tim Eks. Patriot)

Share this :