Semarang, Juli 2025 – Universitas Diponegoro (UNDIP) terus mengakselerasi langkah menuju World Class University (WCU) dengan adanya undangan forum ilmiah internasional di National University of Singapore. Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., Wakil Rektor Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik, yang juga pakar Demokrasi Digital UNDIP menjadi pembicara di konferensi prestisius, IAMCR Preconference: 50th Anniversary of Communication Policy & Technology di National University of Singapore (NUS) pada 11–13 Juli 2025.
Dalam forum tersebut, Wijayanto memaparkan materi berjudul Governing The Digital Space: Regulation, Institutional Fragmentation, and Governance Gaps in the 2024 Indonesian Election, yang mengulas tantangan regulasi ruang publik digital di tengah fragmentasi kelembagaan dan kesenjangan tata kelola, khususnya pada pemilu 2024 di Indonesia.
“Ruang publik digital semakin menentukan kualitas demokrasi, namun tanpa tata kelola yang baik, ia juga menjadi lahan subur bagi disinformasi. Penting ada panduan dan peraturan yang jelas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara mitra seperti Singapura,” ujar Wijayanto.
Ia menambahkan bahwa keikutsertaannya di NUS tidak hanya menjadi ajang berbagi riset, tetapi juga membuka peluang kerja sama strategis. Dari pertemuan tersebut, disepakati beberapa tindak lanjut seperti kolaborasi riset dengan Prof. Zhang Wei Yu dari NUS, penulisan artikel jurnal bersama, serta penyusunan policy brief terkait tata kelola ruang publik digital.
“Forum ini memberikan kesempatan untuk memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, platform digital, penyelenggara pemilu, hingga masyarakat sipil, dalam memerangi disinformasi di ruang publik digital,” tambahnya.

Partisipasi UNDIP dalam forum ilmiah internasional seperti ini diharapkan dapat memperluas jejaring riset global, meningkatkan reputasi akademik, dan menjadi salah satu langkah nyata dalam mewujudkan target WCU dengan kontribusi yang relevan terhadap isu-isu strategis di tingkat internasional. (Komunikasi Publik/ UNDIP/ Tim Jejak)