UNDIP, Semarang (01/10) – Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., didampingi Ketua Senat Akademik, Ketua Majelis Wali Amanat, para Wakil Rektor, serta Dekan FPP, Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. dan pimpinan Fakultas lainnya melakukan penanaman padi perdana di laboratorium sawah di kawasan kampus UNDIP Tembalang pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Keberadaan laboratorium sawah menunjukkan kesungguhan UNDIP dalam menjadikan ketahanan pangan sebagai bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Saat ini, lahan yang berlokasi di Jalan Banyu Biru, Tembalang, memiliki luas 2.000 meter persegi. Area tersebut terbagi menjadi dua bagian: 1.000 meter persegi sawah dengan varietas unggul Inpari 33 yang tahan hama sekaligus berpotensi hasil tinggi, serta 1.000 meter persegi ladang di bagian atas yang ditanami palawija. Tidak berhenti sampai di sini, rencananya tahun depan lahan ini akan diperluas atas inisiatif Wakil Rektor II menjadi sekitar 4.000 meter persegi. Kawasan ini sekaligus dirancang sebagai pusat riset terbuka, mulai dari uji pupuk, penggunaan nano-silika, hingga pemanfaatan teknologi digital ramah lingkungan.
Dalam sambutannya, Rektor UNDIP menekankan pentingnya inisiatif ini. “Hari ini kita menyaksikan bagaimana FPP menunjukkan tekad untuk maju. Terima kasih kepada Dekan dan seluruh keluarga besar FPP yang telah berinisiatif hingga kita memiliki tanah pertanian di dalam kampus. Kita hidup di Indonesia, di mana pertanian menjadi sumber utama kehidupan. Semoga sawah ini menjadi kebanggaan baru bagi UNDIP,” ujarnya.
Prof. Suharnomo menambahkan bahwa langkah FPP ini sebagai capaian luar biasa yang diharapkan bisa menjadi inspirasi. Ia pun mendorong fakultas lain juga berani melakukan terobosan serupa agar masyarakat dapat belajar langsung dari UNDIP.
Sementara itu, Dekan FPP menyampaikan rasa syukur atas terwujudnya cita-cita lama. “Pagi ini meski kita berpanas-panasan, hati kita tetap senang karena cita-cita sejak 2012 akhirnya terwujud kita memiliki sawah di dalam kampus. Alhamdulillah, hari ini kita bisa melakukan penanaman perdana untuk tanaman padi,” kata Prof. Sugiharto.
Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi dukungan dari pimpinan universitas, Prof. Didik dan tim, serta mitra seperti PT Regen yang berperan dalam penyediaan pupuk. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga lahan ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa dalam mendukung pembelajaran dan penelitian ke depan. Teman-teman Agroekotek juga bisa memanfaatkannya secara maksimal,” ujarnya.

Prosesi acara dimulai dengan pemotongan tumpeng atau “wiwitan” sebagai bentuk rasa syukur yang dilanjutkan doa bersama hingga penanaman padi oleh jajaran rektorat, senat, dan pimpinan fakultas. Suasana penuh kebersamaan terasa ketika semua ikut turun ke sawah, menandai tekad UNDIP untuk terus menghadirkan inovasi yang dekat dengan masyarakat.
Penanaman padi ini merupakan bagian kecil dari komitmen besar UNDIP untuk berkontribusi dalam membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan. FPP UNDIP mengintegrasikan kegiatan ini dengan riset unggulan, mulai dari pengelolaan lahan, bibit unggul, hingga teknologi digital ramah lingkungan.
Laboratorium Sawah UNDIP bukan hanya untuk praktik mahasiswa, tetapi juga bagian dari kontribusi nyata dalam program Diktisaintek Berdampak, di mana inovasi sains dan teknologi diarahkan langsung menjawab tantangan bangsa. Langkah ini sekaligus selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) nomor 2: Zero Hunger, yang menekankan pentingnya mewujudkan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan.
Dengan penanaman perdana ini, UNDIP meneguhkan visinya sebagai kampus yang bermartabat dan bermanfaat. UNDIP tidak berhenti pada pengajaran di ruang kelas, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat, menanam benih harapan bagi terwujudnya Indonesia yang lebih mandiri dan berdaulat pangan. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW & Hng)








