UNDIP, Semarang (11/11) – Universitas Diponegoro menutup rangkaian Dies Natalis ke-68 dengan penuh semarak melalui Karnaval Puji Syukur Capaian Kinerja UNDIP, yang digelar di kawasan Widya Puraya, Kampus UNDIP Tembalang, pada Selasa pagi, 11 November 2025. Kegiatan yang sarat makna ini menjadi momentum reflektif untuk mensyukuri capaian universitas di berbagai bidang, sekaligus wujud apresiasi atas kerja keras seluruh civitas academica dalam mewujudkan visi UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat.
Diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), karnaval tahun ini dibuka dengan prosesi kirab budaya yang megah. Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., secara simbolis memberangkatkan peserta dengan pemukulan bende bertalu, menandai dimulainya parade kebanggaan tersebut. Barisan kirab dimulai dari Gedung SA-MWA, diiringi Marching Band UNDIP, pasukan Prawiro Watang, serta Kereta Kencana yang membawa Rektor dan Ketua DWP, Dewi Widayani S.H., M.Pd. Para wakil rektor, dekan, pimpinan lembaga, serta perwakilan fakultas dan sekolah turut berjalan mengenakan busana tematik yang menampilkan keindahan dan kearifan budaya lokal, menyusuri jalur utama kampus hingga tiba di Widya Puraya sebagai pusat kegiatan.
Mengusung tema “Kemajuan Teknologi, Iptek untuk Rakyat”, karnaval menghadirkan parade ide, karya inovasi riset, serta pertunjukan seni dari seluruh fakultas, sekolah, dan lembaga di lingkungan UNDIP. Setiap kontingen menampilkan kreativitas yang mencerminkan identitas, kontribusi, dan peran masing-masing dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat. Karnaval ini menjadi ajang ekspresi dan kolaborasi yang menunjukkan bagaimana inovasi dan riset UNDIP terus tumbuh untuk memberi dampak nyata bagi bangsa.

Dalam pidato penutupan, Rektor UNDIP menyampaikan apresiasi atas dedikasi seluruh civitas academica yang telah berkontribusi terhadap kemajuan universitas. “Karnaval hari ini menandai penutup rangkaian Dies Natalis ke-68 yang telah kita lalui bersama, mulai dari orasi ilmiah, kegiatan olahraga, hingga agenda kebudayaan dan religius. Ini adalah wujud rasa syukur atas capaian UNDIP yang terus meningkat. Tahun ini, peringkat kita naik signifikan baik di tingkat nasional maupun Asia sebagai hasil kerja keras dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan seluruh keluarga besar UNDIP,” ungkapnya.
Prof. Suharnomo menambahkan bahwa karnaval bukan sekadar perayaan, melainkan sarana memperkuat kebersamaan dan jati diri universitas. “Kebersamaan hari ini menunjukkan bahwa UNDIP bukan hanya unggul dalam akademik dan riset, tetapi juga mampu merawat nilai budaya, kreativitas, dan semangat kolektif. Terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta. Sampai jumpa tahun depan dengan karnaval yang lebih besar, lebih meriah, dan lebih berenergi,” ujarnya.
Parade Kreativitas dan Inovasi Setiap Fakultas
Kontingen pertama, Fakultas Teknik, tampil penuh energi dengan karya inovatif seperti kendaraan hemat energi, prototipe teknologi pengolahan limbah DIPO Fuel, tangan bionik, drone surveilans, hingga desain biomaterial dan replika Muladi Dome. Sementara itu, Fakultas Hukum menghadirkan narasi pembaruan hukum nasional dan kontribusi akademisi UNDIP dalam penyusunan KUHP Nasional, mencerminkan tanggung jawab moral ilmu hukum dalam mengawal keadilan berbasis kepribadian bangsa.

Semangat ilmiah Fakultas Sains dan Matematika digambarkan melalui konsep ‘Sains Tanpa Batas’, menonjolkan karakter akademik yang kreatif dan solutif. Adapun Fakultas Peternakan dan Pertanian menampilkan inovasi smart farming dan pangan fungsional berbasis potensi lokal dari deteksi kebuntingan sapi ‘DEEA GestDect’, padi toleran salinitas, hingga cookies protein belalang, yang semuanya diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Dari Sekolah Vokasi, parade menampilkan karya berbasis Teaching Factory seperti produk air minum VOCA, energi ramah lingkungan, dan inovasi digital.
Fakultas Psikologi membawa pesan keseimbangan jiwa dan kesehatan mental, mengingatkan pentingnya empati, kebahagiaan, serta keharmonisan dalam kehidupan akademik. Sekolah Pascasarjana menampilkan karakter inspiratif ‘Mas Pico’ yang memperkenalkan teknologi energi bersih Pico Hydro, simbol sinergi antara teknologi modern dan kearifan lokal. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengusung tema keberagaman dan toleransi melalui pertunjukan teatrikal yang menggugah semangat kebangsaan. Sementara Fakultas Ilmu Budaya menampilkan parade batik, cerita rakyat, dan permainan tradisional, menggambarkan pelestarian budaya sebagai dialog lintas generasi.
Dari ranah kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat menampilkan parade edukatif tentang pencegahan penyakit berbasis nanoteknologi, menggabungkan sains, kreativitas, dan pesan kesehatan publik. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan memperlihatkan inovasi pengelolaan sumber daya laut, mulai dari budidaya mikroalga spirulina hingga riset upwelling ekstrem yang memberi manfaat bagi masyarakat pesisir. Sementara Fakultas Kedokteran menonjolkan kolaborasi lintas departemen yang berfokus pada teknologi medis dan riset kemanusiaan. Adapun Fakultas Ekonomika dan Bisnis menampilkan semangat kewirausahaan dan inovasi bisnis yang menjadi motor penggerak ekonomi bangsa.

Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) menghadirkan harmoni tenaga medis, paramedis, dan tenaga penunjang melalui tema ‘Inovasi untuk Negeri, Melayani Sepenuh Hati’, menegaskan bahwa pelayanan kesehatan juga merupakan bentuk nyata pengabdian ilmiah. Dari Kantor Pusat dan lembaga pendukung universitas, parade memadukan inovasi riset unggulan dan kearifan lokal dengan semangat ‘Kemajuan Teknologi, IPTEK untuk Rakyat.’ Melalui karya para ilmuwan terbaik dunia, maskot prestasi nasional GENTA, serta berbagai inovasi ramah lingkungan seperti budidaya maggot, ayam unggulan, dan hasil panen sawah mandiri, penampilan ini menggambarkan sinergi antara teknologi, budaya, dan keberlanjutan sebagai jati diri UNDIP yang terus dijaga.
Apresiasi untuk Semangat dan Kreativitas
Sebagai bentuk penghargaan, panitia memberikan apresiasi kepada kontingen terbaik. Untuk kategori eksakta, Fakultas Teknik meraih juara pertama, disusul Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Fakultas Kedokteran. Sementara pada kategori sosial humaniora, Fakultas Ilmu Budaya berhasil meraih posisi teratas, diikuti Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Selain itu, seluruh peserta mendapatkan penghargaan partisipasi atas kreativitas, kontribusi, dan semangat kebersamaan yang mereka tunjukkan. Setiap kontingen menjadi bagian penting dari mozaik besar kebanggaan Universitas Diponegoro sebagai kampus yang terus tumbuh dengan semangat kebersamaan, inovasi, dan pengabdian untuk negeri. (Komunikasi Publik/ UNDIP/ DHW)










