Riset Unggulan Calon Guru Besar UNDIP Tekankan Inovasi, Ketahanan, dan Daya Saing

UNDIP, Semarang (7/10) – Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menggelar presentasi makalah ilmiah 4 (empat) calon Guru Besar UNDIP yang diselenggarakan oleh Dewan Profesor Universitas Diponegoro pada Selasa, 7 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB di Ruang Sidang Senat Akademik lantai 3 Gedung SA-MWA kampus UNDIP Tembalang.

Empat calon Guru Besar tersebut antara lain yaitu, Dr. Ir. Budi Setiyana, M.T. dari Fakultas Teknik, Dr. Ir. Suryono, M.Sc. dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelatuan, Ojo Kurdi, S.T., M.T., Ph.D. dari Fakultas Teknik, dan Dr. Ahyar Yuniawan, S.E., M.Si. dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Pada paparan materi pertama, Dr. Ir. Budi Setiyana, M.T. menjelaskan kajian ilmiah dengan judul “Peningkatan Keandalan Bantalan Luncur dengan Mengurangi Tingkat Kebisingan dan Getaran Melalui Pengembangan Teknik Modifikasi Permukaan”. Kajian tersebut menelaah tentang strategi peningkatan performa bantalan luncur melalui pendekatan teknik modifikasi permukaan. Pembahasan difokuskan pada penerapan prinsip tribologi untuk mengatasi permasalahan utama seperti keausan, kebisingan, dan getaran yang disebabkan oleh turbulensi serta kavitasi pada pelumas.

Berbagai metode modifikasi dikaji, mulai dari pengaturan kekasaran, pemberian tekstur multistep, hingga pelapisan dengan material hidrofobik untuk menciptakan kondisi batas slip yang mampu menurunkan gaya gesek dan meningkatkan daya dukung beban. Selain itu, penelitian ini juga mengintegrasikan pendekatan Fluid-Structure Interaction (FSI) dalam sistem Elastohydrodynamic (EHD) guna menghasilkan pemodelan yang lebih realistis terhadap interaksi antara fluida pelumas dan struktur bantalan. Hasil kajian menunjukkan bahwa teknik modifikasi tersebut tidak hanya efektif dalam menurunkan tingkat kebisingan dan getaran, tetapi juga memperpanjang masa pakai bantalan serta meningkatkan keandalannya dalam aplikasi industri berkecepatan tinggi.

Pada paparan materi kedua, Dr. Ir. Suryono, M.Sc. menyampaikan kajian ilmiah dengan judul “Urgensi Implementasi Konservasi Adaptif untuk Membangun Daya Lenting (Resiliensi) Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia”. Pada kajian ini, Dr. Suryono membahas secara mendalam pentingnya pergeseran paradigma dari konservasi konvensional menuju konservasi adaptif sebagai strategi pengelolaan ekosistem pesisir yang lebih efektif, inklusif, dan berkelanjutan. Dalam paparan tersebut dijelaskan bahwa wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia menghadapi tekanan ganda dari aktivitas manusia (antropogenik) dan dampak perubahan iklim global, yang mengakibatkan degradasi serius pada ekosistem kunci seperti hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Konservasi adaptif hadir sebagai solusi alternatif dengan pendekatan yang responsif terhadap perubahan lingkungan dan sosial yang dinamis.

Pendekatan ini mengedepankan pembelajaran berkelanjutan, penyesuaian kebijakan berdasarkan hasil pemantauan lapangan, serta partisipasi aktif masyarakat sebagai bagian integral dari tata kelola sumber daya pesisir. Melalui integrasi sistem ekologi dan sosial, konservasi adaptif tidak hanya bertujuan menjaga keseimbangan ekologis, tetapi juga membangun daya lenting (resiliensi) komunitas pesisir agar mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan perubahan iklim. Implementasi konservasi adaptif diharapkan mampu menjamin kelestarian sumber daya pesisir, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pada paparan ilmiah ketiga, Ojo Kurdi, S.T., M.T., Ph.D. menjelaskan kajian ilmiah dengan judul “Kontribusi Analisis Kegagalan terhadap Peningkatan Kehandalan dan Efisiensi Energi Komponen Mesin untuk Menuju Kemandirian Teknologi Otomotif dan Mesin Industri Nasional”. Ojo Kurdi membahas pentingnya analisis kegagalan dan rekayasa permukaan dalam meningkatkan keandalan, efisiensi energi, serta umur pakai komponen mesin. Ojo Kurdi menekankan bahwa kemandirian teknologi otomotif nasional perlu dibangun melalui penguasaan desain dan manufaktur komponen, dengan fokus pada identifikasi titik kritis kegagalan melalui metode elemen hingga (FEA) dan pengujian eksperimental.

Pendekatan rekayasa permukaan seperti laser micromachining dan pelapisan fungsional digunakan untuk mengurangi gesekan, keausan, serta meningkatkan performa termal komponen seperti bearing dan gear. Dengan integrasi analisis struktural dan rekayasa permukaan, dihasilkan desain komponen yang lebih kuat, hemat energi, dan tahan lama. Penelitian ini juga membuka peluang penggunaan material ringan, optimasi topologi, dan monitoring cerdas guna mendukung pengembangan kendaraan modern.

Dilanjutkan dengan paparan ilmiah keempat yang dibawakan oleh Dr. Ahyar Yuniawan, S.E., M.Si. dengan judul “Strategi Komunikasi Bisnis Digital untuk Peningkatan Daya Saing UMKM di Era Transformasi Digital”. Dr. Ahyar membahas secara komprehensif pentingnya penerapan strategi komunikasi bisnis digital sebagai kunci peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah pesatnya transformasi digital. Dalam paparannya dijelaskan bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan literasi digital, pemanfaatan teknologi informasi, serta kemampuan membangun citra dan kepercayaan konsumen di dunia maya. Untuk menjawab tantangan tersebut, strategi komunikasi bisnis digital perlu dirancang secara terintegrasi melalui pemanfaatan berbagai platform digital seperti media sosial, marketplace, website, serta aplikasi komunikasi berbasis pelanggan.

Dr. Ahyar menekankan pentingnya branding digital, storytelling bisnis, serta interaksi dua arah dengan konsumen sebagai bagian dari strategi komunikasi yang efektif. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan visibilitas dan reputasi merek, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang berorientasi pada kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Selain itu, materi juga menyoroti pentingnya analisis data digital untuk memahami perilaku konsumen serta pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence-based marketing). Dengan strategi komunikasi yang adaptif dan berkelanjutan, UMKM dapat mengoptimalkan potensi pasar digital, memperluas jangkauan, serta memperkuat daya saing di tingkat lokal maupun global.

Karya ilmiah yang telah dijelaskan oleh 4 (empat) calon Guru Besar memiliki keterkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Karya ilmiah tersebut mendukung SDGs diantaranya SDGs 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure), SDGs 7 (Clean Energy), SDGs 8 (Deecent Work and Economic Growth), SDGs 13 (Climate Action), SDGs 14 (Life Below Water), SDGs 10 (Reduced Inequalities). Pemaparan kajian ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh dosen untuk mencapai gelar fungsional Guru Besar. Melalui pemaparan ini, para calon Guru Besar berkesempatan menunjukkan kontribusi ilmiah dan relevansi riset mereka terhadap kebutuhan masyarakat, yang sejalan dengan tagline UNDIP Bermanfaat UNDIP Bermartabat. (Komunikasi Publik/UNDIP/Syahra)

Share this :