UNDIP, Muaro Sijunjung (8/10) – Belum lama ini Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat bersama Tim Ekspedisi Patriot dari UNDIP, ITB, dan IPB University menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema kajian dan penelitian terhadap Kawasan Transmigrasi Muara Takung Kecamatan Kamang Baru untuk memetakan potensi ekonomi kawasan transmigrasi. Acara yang melibatkan pemangku kepentingan dari unsur Sekretaris Daerah, Asisten Setdakab, DPRD, Forkompimda, Kepala Dinas OPD terkait, dan akademisi UNP bertempat di Operation Room Kantor Bupati Sijunjung pada Kamis (2/10/2025).
Acara yang dibuka oleh Sekretaris Daerah, Dr. Zefnihan A.P., M.Si., menyambut baik kehadiran Tim Ekspedisi Patriot untuk mengkaji Kawasan Transmigrasi di Kabupaten Sijunjung, karena sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan melalui Program 5T Kementerian Transmigrasi yaitu Trans Tuntas, Trans Lokal, Trans Patriot, Trans Karya Nusa, dan Trans Gotong Royong. Transmigrasi saat ini bukan lagi sekedar memindahkan penduduk, melainkan bagian dari investasi jangka panjang dengan mengirimkan SDM unggul untuk menggarap potensi daerah dan menyusun desain investasi berbasis data.
Keterlibatan Perguruan Tinggi dalam pengembangan Kawasan Transmigrasi secara langsung diharapkan dapat menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebijakan, menjadi agen perubahan, melakukan analisis dan pemetaan potensi wilayah, pendampingan UMKM, penyusunan rencana investasi, penghadiran inovasi untuk mendorong industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi, serta merumuskan solusi untuk membantu masyarakat di lokasi transmigrasi, tandasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, David Rinaldo, S.STP., dalam sambutannya menyampaikan bahwa FGD ini merupakan rangkaian dari Ekspedisi Patriot Kementerian Transmigrasi untuk melakukan Riset dan Aksi di Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT). Tim Ekspedisi Patriot ini menggarap Kawasan Transmigrasi Muaro Takung Kecamatan Kamang Baru guna menghasilkan tiga output yaitu rekomendasi untuk evaluasi Kawasan Transmigrasi, desain pengembangan komoditas unggulan spesifik pada Kawasan Transmigrasi, dan desain model kolaborasi kelembagaan ekonomi Kawasan Transmigrasi. Lebih lanjut David berharap melalui kegiatan FGD ini akan muncul berbagai rekomendasi strategis yang tidak hanya menyentuh aspek teknis pembangunan, tetapi juga mempertimbangkan pendekatan sosial dan partisipatif.
Selanjutnya perwakilan Tim Ekspedisi Patriot dari UNDIP, Dr.-Ing. Prihadi Nugroho, S.T., M.T., M.P.P., dalam sambutannya mengatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk melakukan verifikasi dan konfirmasi data temuan awal tim yang telah melakukan pengumpulan data sekunder, wawancara, survei pemetaan, dan observasi lapangan sejak Agustus lalu. Pada kesempatan ini, tim menerapkan metode pendekatan partisipatif planning charette yang mengajak peserta FGD berdiskusi dan mengidentifikasi potensi dan masalah pengembangan Kawasan Transmigrasi pada peta yang telah disediakan. Harapannya agar berbagai potensi dan masalah aspek fisik, lingkungan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan dapat terpetakan dengan jelas.
Kegiatan FGD berlangsung interaktif mengangkat berbagai isu dan permasalahan spesifik Kawasan Transmigrasi, terutama komoditas unggulan daerah dan dukungan akses infrastruktur ke penjuru wilayah. Ketua Tim Ekspedisi Patriot dari IPB University, Dr. Veralianta Br. Sebayang, S.P., M.Si., menegaskan pentingnya pengembangan rantai pasok hulu-hilir komoditas kelapa sawit serta komoditas potensial lainnya seperti padi, jagung, kopi, dan hortikultura dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif dan komparatif wilayah, sehingga dapat menjadi rekomendasi bagi kementerian untuk penetapan investasi pengembangan Kawasan Transmigrasi.
Sementara itu, Ketua Tim Ekspedisi Patriot dari ITB, Dr. Destina Ratna Asih Khodijah Kadarsah, S.T., M.Sc., menandaskan bahwa sinergitas pemangku kepentingan dalam kelembagaan ekonomi berperan penting untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif serta membangun kolaborasi multipihak dalam rangka memajukan Kawasan Transmigrasi.
Setelah FGD pada kesempatan terpisah Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, S.STP., M.Si. mengundang Tim Ekspedisi Patriot, Forkompimda, dan Kepala Dinas OPD dalam acara temu ramah di rumah dinas Bupati, pada Kamis malam. Bupati mengapresiasi keterlibatan Perguruan Tinggi untuk menggali potensi Kawasan Transmigrasi yang diarahkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Sijunjung. “Kami memiliki lahan seluas 2.000 hektare untuk mendukung pembangunan kawasan industri refinery, fasilitas, dan infrastruktur pengolahan produk turunan kelapa sawit maupun komoditas-komoditas unggulan lainnya. Jika dibutuhkan lebih pun kami siap”, tegasnya.
Terlebih lagi dengan letak strategis pada perlintasan jalan nasional yang menghubungkan ke Padang, Riau, dan Jambi serta memiliki potensi keindahan alam Geopark Silokek Ranah Minang dan kekayaan budaya Perkampungan Adat Sijunjung, maka Kabupaten Sijunjung siap berbenah sebagai magnet pertumbuhan ekonomi baru untuk menarik investasi di Sumatera Barat. Komitmen dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Sijunjung ini semata-mata ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya pengentasan kemiskinan (SDG 1), peningkatan ketahanan pangan (SDG 2), pertumbuhan ekonomi dan perbaikan infrastruktur (SDG 8 dan 9), pembangunan permukiman berkelanjutan (SDG 11), serta penguatan kemitraan antara masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi (SDG 17), serta sejalan dengan program Diktisaintek Berdampak. (Komunikasi Publik/UNDIP/Prihadi Nugroho ed. As)