Dosen SV UNDIP Gagas Teknologi Rotary Agitator untuk Tingkatkan Kualitas Pengeringan Teh

UNDIP, Semarang (17/11) – Universitas Diponegoro terus menunjukkan kontribusi nyata dalam pengembangan sains dan teknologi yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat. Melalui penelitian inovatif yang mengangkat isu krusial dalam industri pengolahan hasil pertanian, Dr. Sri Utami Handayani, S.T., M.T., dosen Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik Sekolah Vokasi UNDIP yang berfokus pada bidang Teknik Konversi Energi, berhasil meraih gelar Doktor Teknik Mesin dengan capaian riset yang berdampak langsung pada peningkatan mutu pengeringan komoditas teh di Indonesia.

Pada penelitiannya berjudul “Pengembangan Rotary Agitator pada Vibro Fluidized Bed Dryer untuk Pengeringan Teh Guna Mengatasi Ketidakseragaman Produk Pertanian” tersebut berawal dari persoalan mendasar yakni ketidaksesuaian ukuran partikel teh sebelum dan sesudah pengeringan sering menurunkan efektivitas fluidisasi dan menyebabkan produk akhir tidak seragam. Ketidakmerataan distribusi panas dan aliran udara selama proses pengeringan menjadi kendala utama yang dihadapi industri, terutama pada skala produksi besar.

Dr. Sri Utami menyoroti urgensi isu ini. Ia menuturkan bahwa perbedaan ukuran daun teh berdampak langsung pada performa sistem pengering. Partikel besar lebih mudah terfluidisasi, sementara partikel kecil cenderung tidak terangkat oleh aliran udara sehingga hasil pengeringan menjadi tidak merata. Tantangan tersebut menuntut adanya penyesuaian desain dan teknologi alat pengering yang lebih responsif terhadap variasi material.

Solusi yang ditawarkan berupa penambahan rotary agitator pada Horizontal Vibro Fluidized Bed Dryer (HVFBD). Perangkat pengaduk putar ini berfungsi menciptakan aliran udara sekunder di atas permukaan bed, sehingga partikel dapat tersebar lebih merata dan proses perpindahan panas serta massa berlangsung lebih optimal. Inovasi ini terbukti efektif, baik melalui pengujian laboratorium maupun simulasi CFD.

Hasil penelitian mencatat capaian signifikan. Penggunaan rotary agitator mampu menurunkan pressure drop hingga hampir 60 persen, menandai peningkatan efisiensi hidrodinamika sistem. Selain itu, waktu tinggal partikel dalam alat meningkat sekitar 40 persen, memberikan kesempatan lebih lama bagi partikel untuk mengalami pengeringan yang menyeluruh. Dampaknya terlihat jelas pada kualitas produk akhir yang lebih seragam dan matang secara merata.

“Rotary agitator yang kami kembangkan ini adalah kunci untuk mencapai pengeringan yang seragam dan efisien, sehingga produk teh yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan matang secara merata,” ujar Dr. Sri Utami.

Riset ini tidak hanya memberikan manfaat teknis bagi industri pengolahan teh, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata UNDIP terhadap pembangunan berkelanjutan. Temuan Dr. Sri Utami sejalan dengan SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui pengurangan susut hasil dan peningkatan kualitas produk pertanian; SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui penguatan teknologi pengolahan; serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) berkat peningkatan efisiensi energi dalam proses produksi.

Inovasi ini selaras dengan semangat UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat dan program Diktisaintek Berdampak, yang menegaskan komitmen universitas untuk menghasilkan riset unggul sekaligus memberikan solusi nyata bagi masyarakat dan industri. Capaian Dr. Sri Utami menunjukkan bahwa penelitian yang berangkat dari kebutuhan lapangan dan diperkaya pendekatan ilmiah mampu melahirkan terobosan yang berdampak luas. UNDIP pun terus mendorong lahirnya riset-riset strategis yang memperkuat kontribusi akademik bagi pembangunan nasional dan peningkatan kesejahteraan publik. (Komunikasi Publik/UNDIP/Riri; Ed. DHW)

Share this :