Peran UNDIP dalam Penanganan Masalah Air di Kota Semarang

Akses air bersih dan sanitasi layak merupakan salah satu target tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) khususnya Goals 6 – Clean Water and Sanitary. Sejalan dengan peran UNDIP sebagai Knowledge Partner, kerjasama Pemerintah Kota Semarang dan RVO Belanda dalam kegiatan Water as Leverage for Resilient Cities Asia (waterasleverage.org), UNDIP kembali berperan dalam Association Water Development Outlook (AWDO) 2020, sebagai salah bentuk kerjasama dengan ADB (Asian Development Bank). Sebuah  kehormatan bagi UNDIP sebagai mitra penyelenggaraan Country Launch of AWDO 2020 secara daring (countrylaunchAWDO-KerjasamaADBdanUNDIP.ac.id). AWDO 2020 tidak hanya memiliki 5 (lima) fokus seperti pada awal peluncurannya (edisi 13) yaitu pedesaan, ekonomi, perkotaan, lingkungan, dan bencana terkait air  saja, namun dioptimakan kembali implikasinya dalam konteks kebijakan dan  ketahanan air perkotaan.

Gambar 1. Country Launch AWDO 2020 (27/1)

Selasa, 23 Februari 2021 UNDIP-ADB-Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kembali mengadakan webinar dengan tajuk “Asian Water Development Outlook 2020” untuk meningkatkan pemahaman ketahanan air dalam skenario pembangunan  berkelanjutan (AWDO-KolaborasiPUPRdenganADBdanUNDIP.go.id). Kegiatan terdiri dari 2 (dua) sesi, sesi pertama “Application AWDO in Policy Context” berisi penyampaian perkembangan serta capaian AWDO di Thailand dan Karnataka-India, dilanjutkan sesi kedua “AWDO Key Dimension on Urban Water Security” yang membahas secara detail manajemen ketahanan air Australia dengan AWDO dan manajemen ketahanan air di Kota Semarang-Indonesia. Informasi pada keseluruhan webinar disampaikan secara detail  merujuk pada pengalaman empiris implementasi AWDO di negara-negara Asia. Penyampaian masalah terkait air yang dihadapi negara di Asia dan upaya penanganan yang telah dilakukan bersama AWDO menunjukkan keberhasilan dan kemajuan manajemen pengelolaan air, inovasi manajemen tata kelola serta kebijakan terus diupayakan sejalan dengan peningkatan masalah perubahan tata guna lahan sebagai tantangan pembangunan setiap negara.

Gambar 2. Sesi Penyampaian Materi dalam Webinar

Upaya mengentaskan Kota Semarang dari permasalahan air (too much, too litter, to dirty) diupayakan untuk diimplementasikan secara komprehensif menggunakan pendekaan secara terintegrasi dari wilayah upstream (hulu) sampai dengan downstream (hilir). Dr. Bunyamin, Kepala Bappeda Kota Semarang, mengemukakan bahwa permasalahan terbesar yang dialami oleh Kota Semarang adalah land subsidence, land use change, dan deforestation. Kota Semarang juga dihadapkan pada kurangnya partisipasi masyarakat dalam manajemen pengelolaan sistem drainase. Selain itu, dalam hal pemenuhan kebutuhan air, Kota Semarang masih bergantung pada daerah di sekitarnya. Secara jangka panjang, muncul berbagai tantangan terkait ketidakpastian kontinuitas, kuantitas, dan kualitas air dimasa mendatang.

Menanggapi permasalahan yang dihadapi Kota Semarang di Indonesia, Prof. Steven Kenway dari University of Queensland menyarankan implikasi AWDO Semarang yang merepresentasikan Indonesia harus dimulai dengan penetapan satu prioritas masalah spesifik dengan tingkat urgensi tinggi serta program yang bersifat general. Pernyataan tersebut kembali diperkuat oleh Prof. Eelco van Beek, representasi Integrated Water Resource Management (IWRM) program dari University of Twente, yang menghubungkan perspektif AWDO untuk Indonesia yang terdiri dari kepulauan sehingga diperlukan program serta pendekatan yang dapat aplikatif diterapkan di keseluruhan wilayah Indonesia.

Kerjasama UNDIP-ADB melalui AWDO adalah salah satu keseriusan kontribusi UNDIP dalam penyelesaian masalah water affordability dan water security dalam lingkup lokal yaitu Kota Semarang. Selain SDG 6 (Clean Water And Sanitation), permasalahan air juga berkaitan erat dengan keberhasilan pencapaian tujuan lain dalam SDGs, yaitu SDG 7 (Renewable Energy), 9 (Innovation and Infrastructure), 11 (Sustainable Cities and Communities), dan 13 (Climate Action). Dalam hal ini, UNDIP berupaya untuk membantu Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Indonesia untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan penanganan dan penanggulangan permasalahan air untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Share this :

Category

Arsip

Related News