SEMARANG – Melejitnya favoritas Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (UNDIP) yang menjadi pilihan utama pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 ini tentu tidak begitu saja terjadi. Capaian itu tentu tidak datang begitu saja. Pasti ada orang-orang yang berkontribusi untuk hal itu.
Sosok Dekan Fakultas Psikologi Undip, Prof. Dian Ratna Sawitri S.Psi., M.Si., Ph.D, adalah salah satu yang dipandang berperan atas favoritas Program Studi Psikologi Undip. Diminta komentarnya tentang hal itu, Prof Witri –begitu dia biasa disapa, menanggapinya dengan bijak. “Kerja keras telah diinisiasi para senior kami di Fakultas Psikologi. Pimpinan universitas juga memberikan dukungan yang maksimal sehingga kami di fakultas mempunyai ruang gerak yang cukup untuk melakukan beragam inovasi dalam menarik minat calon mahasiswa,” ujar perempuan kelahiran Semarang, 1 September 1978 ini.
Lahir, sekolah, kuliah, dan sampai sekarang berdomisili di kota lunpia, Sawitri merupakan mahasiswa angkatan pertama Program Studi Psikologi yang dulu masih tergabung dengan Fakultas Kedokteran Undip dan lulus tahun 2000. Setelah mengantongi ijazah profesi psikolog tahun 2002, ibu satu anak ini melanjutkan studi magister ke Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan lulus tahun 2008. Untuk meraih gelar doktor, Witri melakoninya di negeri kanguru, belajar di Griffith University, yang dituntaskannya dalam 3 tahun mulai 2010 – 2013. Dosen berprestasi I Undip tahun 2016 ini juga berkesempatan meraih postdoctoral fellowship dari Fulbright 2015 – 2016 di Department of Educational Psychology, School of Education, University of Wisconsin – Milwaukee, Amerika Serikat.
Ketika didesak faktor apa yang membuat Fakultas Psikologi Undip terfavorit, Sawitri menduga saat ini anak muda memiliki ketertarikan tinggi untuk mempelajari science yang paling dekat dengan dirinya sendiri, yaitu psikologi, yang mempelajari perilaku manusia. Dalam momentum yang bersamaan, Fakultas Psikologi Undip dapat menangkap peluang dan dapat memenuhi keingintahuan itu secara informatif serta menjamin aksesibilitasnya. Akreditas A dari BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) yang diperoleh sejak tahun 2018 –sejajar dengan fakultas psikologi di PTN lain, turut menjadi pertimbangan penting. Tingkat kepercayaan juga makin tebal karena Fakultas Psikologi Undip yang didukung 38 dosen dan 35 tenaga kependidikan, sudah memiliki Prodi Magister Psikologi.
“Perlu dicatat juga, minat kuliah di Kota Semarang belakangan terus meningkat. Selain kotanya asyik, aman, biaya hidup juga relatif murah. Sejak tol Trans Jawa hadir, serta selesainya Bandara A Yani yang baru, akses ke Semarang makin lengkap. Faktor ini juga tak bisa diabaikan,” kata Sawitri yang merasa sebagai “Native Semarang” ini.
Istri dari Abdul Azis dan ibu dari Aditya Putri Setyanegari ini selain intens mengajar di Prodi S1 dan S2 Psikologi Undip. Dia juga mengajar di Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis serta Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Undip. Ia juga berkesempatan mengajar mata kuliah career development di beberapa universitas di Amerika Serikat dan Australia sebagai visiting lecturer.
Sebagai ilmuwan, meski berada di posisi jabatan struktural, lulusan SMA Negeri 4 Semarang ini juga tak henti menulis buku, melakukan penelitian, publikasi ilmiah, dan menjadi editorial board member dan reviewer di beragam jurnal internasional bereputasi. Publikasi ilmiahnya di jurnal terindeks Scopus sudah ada belasan. Yang terbaru sebagai first author diantaranya mengenai perkembangan karir dosen, “Perceived research environment, motivation, and academic interest in research: A social-cognitive perspective” dalam International Journal for Educational and Vocational Guidance serta mengenai perkembangan karir remaja, “Adolescent-parent career congruence as a predictor of job search preparatory beahvior: The role of proactivity, dalam Journal of Career Development, yang terbit di tahun 2021.
Kiprahnya dalam Tri Dharma PT yang dilakukan di kancah nasional dan internasional, membuahkan hasil. Memasuki usianya yang ke-43, sosok yang dekat dengan mahasiswa dan mengetuai pendirian Undip Career Center (UCC) ini meraih gelar akademik tertinggi: Profesor. Ada hikmah tersendiri menjadi guru besar Fakultas Psikologi Undip.
Gelar guru besar memang menjadi ultimate goal semua akademisi yang berkiprah di pendidikan tinggi, dan jabatan struktural merupakan suatu bentuk kepercayaan dari pimpinan universitas dan juga rekan sejawat Namun bagi Sawitri, gelar dan jabatan adalah tangung jawab yang perlu diimbangi dengan karya-karya nyata.
Dia mengungkapkan, perjalanannya sampai di posisi sekarang juga bukan hal mudah. Berbagai peran pernah dijalani, mulai sebagai Pelaksana Laboratorium Psikodiagnostik, menjadi Sekretaris Badan Konsultasi Mahasiswa (BKM) Undip, Sekretaris Laboratorium Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran, Staf Ahli Pembantu Dekan II Fakultas Psikologi Undip, Anggota Tim Akreditasi, Ketua Tim Penerima/Pemeriksa Pengadaan Barang, sampai pada posisi Staf Ahli Pembantu Rektor I Undip serta Wakil Dekan Riset dan Inovasi.
“Mohon dukungan dan doanya, supaya saya dimampukan melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan. Salah satunya adalah memberikan kontribusi yang nyata terwujudnya Undip sebagai universitas riset berkelas dunia. Dengan mengedepankan prioritas, sinergitas, dan adaptabilitas, Fakultas Psikologi Undip terus meningkatkan kapasitas SDM dosen untuk melakukan Tri Dharma PT, serta on track dan persisten dalam mengembangkan karir akademiknya, membekali tenaga kependidikan dengan beragam transferable skills yang sejalan dengan kemajuan iptek, menghimpun jejaring alumni dan industri untuk mendukung kegiatan kampus, dalam rangka menjamin layanan pendidikan yang berkualitas bagi mahasiswa. Sekali lagi mohon doanya,” pinta Dian Ratna Sawitri. (tim Humas)