Berbicara mengenai Raden Ajeng Kartini, tentu banyak pertanyaan tentang sejauh apa peran kaum perempuan saat ini. Kartini mampu mengangkat dan memperjuangkan kembali hak-hak perempuan di Indonesia. Ia menjadi pahlawan emansipasi perempuan sehingga perempuan diakui kesetaraannya dengan laki-laki dan dapat berkiprah di berbagai bidang pekerjaan.
Bagi Dinda Ayu Arrafi’u Nilna Munaa, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro sekaligus Ketua Teater Diponegoro, menurutnya memaknai Hari Kartini adalah sebagai pengingat bahwa perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk terus berkembang dan belajar. “Kaum perempuan mesti meneladani sifat Kartini yang mampu menjadi inspirasi bagi orang lain, kita sebagai generasi muda harus terus berkarya sesuai bidang masing-masing. Sebagai Kartini masa kini dengan status mahasiswa, sudah seharusnya terus bergerak pantang menyerah dalam menuntut ilmu, memiliki semangat belajar, berpikir kritis dan kreatif demi meraih cita-cita” ungkapnya.
“Kita harus menjadi perempuan mandiri, dari hal-hal kecil misalnya tidak segan menyampaikan atau mengutarakan pendapat, berani mengambil keputusan dan bertanggungjawab pada amanah yang kita emban” tuturnya. “Jangan takut terhadap prasangka atau anggapan bahwa perempuan tidak cocok menjadi pemimpin, kita mesti menunjukkan kualitas kepemimpinan dengan sebaik-baiknya agar bisa menjadi contoh bagi yang lain” lanjutnya.
Dinda berharap pada kondisi pandemi covid saat ini, sebagai Kartini masa kini jangan sampai kehilangan ide untuk berkarya, dalam kondisi apapun mampu melahirkan karya-karya dan bermanfaat bagi sesama. “Mari kita gelorakan semangat Kartini, setiap perempuan memiliki potensi besar dan luar biasa untuk turut serta memajukan bangsa dan negara. Menurut saya Kartini masa kini adalah Kartini yang mampu mengapresiasi dan mengekpresikan diri serta menghargai dirinya dan sesama, tanpa meninggalkan kodratnya sebagai seorang perempuan” pungkasnya. (Linda-Humas)