Semarang – Jawa Tengah (7/11). Sebagai bagian dari kewajiban Tri Darma Perguruan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas selain pendidikan dan penelitian. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Posyandu Lansia Tresna Asih, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang beberapa waktu lalu.
Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini bertajuk “Syukur, Sehat dan Bahagia”, Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersyukuran dan kesehatan guna membantu para adiyuswa dalam mencapai kesejahteraan di masa tuanya. Implementasi kegiatan pengabdian berupa pelatihan senam otak dan ceramah kebersyukuran yang dipaparkan oleh Tim Kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.
Ketua Tim, Dr. Dinie Ratri Desiningrum, S.Psi, M.Si menjelaskan individu yang telah memasuki usia 60 tahun, mereka harus menyesuaikan dengan berbagai perubahan baik bersifat fisik, mental, maupun sosial. Perubahan-perubahan dalam kehidupan yang harus dihadapi oleh adiyuswa khususnya berpotensi menjadi sumber tekanan dalam hidup. Agar tidak berpotensi menjadi tekanan hidup yang tinggi, diperlukan dukungan sosial bagi para adiyuswa diantaranya dengan mengenalkan penerapan konsep-konsep kebersyukuran.
“Untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dibutuhkan dukungan sosial, dari keluarga, teman, dan masyarakat, termasuk pemerintah agar lebih memperhatikan para adiyuswa atau masyarakat usia lanjut ini” jelas Dinie.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro yang terdiri dari Dr. Dinie Ratri Desiningrum, S.Psi, M.Si., Dr. Yeniar Indriana, M.S., Psikolog, Drs. Zaenal Abidin, M.Si., dan Dra. Darosy Endah Hyoscyamnia, M.Pd., serta dibantu pula oleh tim mahasiswa magister yaitu Manik Aditya Karna, S.Psi., Imam Adhi Santoso, S.Psi. dan Paulina Kurniadi, S.Psi.
Kegiatan diawali dengan senam otak yang dipandu oleh tim dosen, lalu dilanjutkan dengan sesi ceramah kebersyukuran dimana masing-masing dosen memaparkan ceramah tentang kebersyukuran dari beberapa perspektif dan menjadi trainer senam otak. Kegiatan diakhiri dengan memberikan kuesioner evaluasi kepada para adiyuswa.
Kegiatan senam otak dipilih sebagai bagian dari kegiatan, karena banyak memiliki manfaat secara jasmani maupun kemampuan diri. Misalnya, peningkatan keseimbangan tubuh, lebih mampu berkonsentrasi dan memelihara daya ingat.
“Kegiatan berlangsung dengan baik. Antusiasme dari semua partisipan cukup baik, tampak dari ekspresi wajah senang ketika melakukan senam otak dan respon baik dengan menjawab setiap pertanyaan dari Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi Undip” ujar Dinie selaku ketua pengabdian. Menurutnya, kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema kebersyukuran dan senam otak cukup efektif untuk meningkatkan kesejahteraan adiyuswa. Para adiyuswa semangat dalam mengikuti program pengabdian ini, dan merasakan manfaatnya yang tampak dari tingginya skor kebersyukuran melalui kuesioner yang dibagikan kepada para adiyuswa.
Kedepannya, tim pengabdian masyarakat Fakultas Psikologi Undip ini berharap bahwa kegiatan berupa pelaksanaan senam otak pada individu usia lanjut ini bisa rutin dilaksanakan, juga ceramah mengenai kebersyukuran sehingga para adiyuswa mampu menerapkan konsep kebersyukuran dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut bisa diadakan ceramah dengan tema lainnya yang dibutuhkan oleh adiyuswa. (Manik Aditya)