“Digitalisasi telah menjadi sebuah tantangan tersendiri Human Resource Managament atau HRM dalam memformulasikan derajat keterlibatan pekerja, produktivitas dan inovasi. Adopsi teknologi baru tidak hanya secara spesifik mempengaruhi bagaimana seorang karyawan secara psikologis harus bertindak dalam kondisi ketidakpastian dan ambiguitas peran (Volatility, Uncertainly, Complexity, Ambiguity/VUCA), akan tetapi kondisi ini secara pasti juga akan menimbulkan ketidakpastian dalam pengembangan kariernya. Secara psikologis, pencapaian karier dukungan keluarga berperan penting dalam pemilihan dan pengembangan karier individu di tengah-tengah tantangan digitalisasi dunia kerja” jelas Dr. Priyotomo, S.Sos., M.M., Dosen Departemen Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
Lebih lanjut ia mengatakan, adopsi teknologi baru memungkinkan fungsi HRM dalam organisasi dalam mengembangkan komunikasi yang efektif untuk memastikan kesiapan karyawan. Dalam menjalankan peran strategisnya, proses ini harus berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan khusus, serta kemampuan adaptasi seorang karyawan sehingga dapat dialihkan ke bidang atau divisi lain dengan mudah dan pada akhirnya akan memberi mereka keunggulan kompetitif serta membuat mereka lebih tahan terhadap perubahan.
“Untuk mewujudkan semua peluang yang ditawarkan oleh transformasi digital, organisasi perlu memastikan pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan tenaga kerja untuk mempertahankan tingkat daya saing dan kinerja organisasi yang dibutuhkan. Proses peningkatan pengetahuan dan keterampilan akan memungkinkan terciptanya tenaga kerja yang dapat beradaptasi dengan kondisi dan persyaratan baru yang berubah dengan cepat yang dibawa oleh penerapan teknologi digital” terang Dr. Priyotomo, S.Sos., M.M..
Temuan dari penelitiannya menunjukkan bahwa dukungan keluarga berperan penting dalam pengembangan karier di masa VUCA sebagai akibat aplikasi teknologi digital dan Al. Temuan menunjukkan bahwa kompensasi dan manfaat, karakteristik pekerjaan, persuasi verbal, umpan balik psikologis, keadilan dan relasi menjadi anteseden penting dari dukungan keluarga dalam pengembangan karier pegawai di masa VUCA. Secara teoritis temuan ini mengkonfirmasi pentingnya dukungan sosial seperti keluarga dalam mengembangkan karier pada situasi VUCA yang belum banyak diinvestigasi secara empiris dalam penelitian sebelumnya. (Lin-Humas)