Inovasi terus menjadi langkah penggerak dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian. Terobosan terbaru datang dari Tim ICEDEEP (Inovasi Cerdas untuk Pengembangan Pertanian) yang merupakan inovator milenial dari mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip. Tim ICEDEEP diketuai oleh Syaikha Butsaina Dhiya’ulhaq beserta rekannya Malika Pintanada Kaladinanty dan Haliza Ramadiani.
Syaikha Butsaina Dhiya’ulhaq yang kerap disapa Syaikha merupakan mahasiswi angkatan 2020 menyampaikan bahwa konsep pengembangan sistem mina padi merupakan penggabungan tata letak baru dan teknologi sensor. Penemuan ini menjanjikan langkah besar dalam meningkatkan produksi padi sambil memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu komponen kunci dalam sistem ini adalah penggunaan sensor pH kolam yang inovatif. Sensor ini dirancang khusus untuk mendeteksi penurunan pH dalam kolam, yang merupakan tanda adanya peningkatan kadar nitrat akibat feses bebek yang digunakan sebagai campuran pakan ikan, terang Syaikha.
Syaikha yang telah memiliki 5 HKI (No EC00202318165, EC00202345464, EC00202347233, EC00202347234, EC00202345468), 1 paper Internasional dan 1 publikasi media massa mengungkapkan ketika pH kolam turun di bawah 5, sensor akan memberi sinyal ke pompa untuk mengalirkan air dari kolam ke kebutuhan air sawah padi. Hal ini tidak hanya membantu menjaga keseimbangan lingkungan kolam, tetapi juga memastikan kebutuhan air untuk pertumbuhan padi terpenuhi secara optimal.
“Suplai oksigen pada kolam yang cukup merupakan aspek penting dalam budidaya ikan. Hal ini dikarenakan, oksigen yang terlarut sangat esensial bagi pernapasan dan merupakan komponen utama dalam metabolisme ikan. Bertambah atau membesarnya ikan menyebabkan kebutuhan udara di dalam air meningkat. Solusi untuk menyuplai udara di kolam adalah dengan menggunakan nano aerator yang bersumber dari energi panel surya,” papar Syaikha.
Sementara Malika Pintanada Kaladinanty yang biasa disapa Malika merupakan mahasiswi angkatan 2022 yang telah memiliki 2 HKI (No EC002023127100, EC00202416211) menyatakan bahwa inovasi tidak hanya berhenti sampai di situ. Konsep pengembangan juga mencakup perubahan dalam tata letak, dirancang untuk meningkatkan efisiensi lahan dan penggunaan air yang tepat. Modifikasi tata letak sedimikian hingga lahan dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, sementara air dialokasikan secara tepat guna, mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
“Gagasan inovatif dari Tim ICEDEEP yang mensinergikan 3 sektor kedalam 1 inovasi, yaitu sektor pertanian, sektor perikanan, dan sektor peternakan. Secara lebih rinci, konsep integrasi sensor tersaji pada Gambar,” ujar Malika yang telah publikasi di berbagai media massa nasional.
Sementara Haliza Ramadiani angkatan 2022 biasa disapa Haliza menambahkan bahwa salah satu keunggulan yang membedakan proyek ini adalah penggunaan panel surya untuk memberdayakan pompa dan sensor. Ini bukan hanya membuat sistem lebih mandiri secara energi, tetapi juga memperhitungkan aspek keberlanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.
Peran dan dukungan dosen pembimbing Mohamad Endy Yulianto juga selaku Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip, yang selalu memotivasi berkelanjutan bagi Tim ICEDEEP. Diskusi reguler dengan bimbingan intensif telah mengantarkan dalam pengembangan dan penyempurnaan rangkaian sensor ini.
Semoga ide inovatif ini dapat membawa manfaat dan harapan akan masa depan pertanian produktif yang berkelanjutan. Proyek ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat menghasilkan solusi yang membawa dampak positif bagi petani, lingkungan, dan masyarakat secara keseluruhan. “Tim ICEDEEP sekaligus mengucapkan terimakasih kepada PT Pertamina Kilang Plaju Internaional yang telah memberi pendanaan untuk mengembangkan prototype skala percobaan melalui Social and Technology Innovation Project,” kata Haliza.