Momen Dies Natalis ke-63 Jadikan FK UNDIP Yang Adaptif Dan Mendukung Kesehatan Nasional

“Kita berterima kasih pada para guru pendahulu yang telah membangun dan membesarkan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro hingga sebesar ini. Dies Natalis ke-63 Fakultas Kedokteran UNDIP merupakan momen yang tepat untuk merenungkan perjalanan yang telah dilalui. Fakultas Kedokteran UNDIP telah banyak mengalami kemajuan dan berkomitmen tinggi terhadap pendidikan serta penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional”. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B., Subsp.Onk(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran dalam acara Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-63 Fakultas Kedokteran UNDIP di Ruang Serbaguna Gedung A Lantai 3 FK UNDIP, Selasa (1/10).

Lebih lanjut Dekan FK tersebut menyampaikan tema Dies Natalis tahun ini adalah Pengembangan Kedokteran Keluarga untuk Peningkatan Mutu dan Pencapaian Pembangunan Kesehatan.  “Fakultas Kedokteran UNDIP terus mengembangkan kolaborasi, meningkatkan inovasi  serta mampu beradaptasi agar dapat mengikuti perubahan yang serba cepat di dunia kedokteran,” ucapnya.

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini adalah Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK  (Guru Besar FK UNDIP) dan Dr. dr. Chodidjah, M.Kes, PS (Kepala Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung).

Dalam kesempatannya, Prof. Anies menuturkan dokter yang berwawasan keluarga sudah menyadari dalam setiap tahap perjalanan penyakit dan melakukan upaya kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup, menekankan pendekatan spiritual baik pada pasien sebagai persiapan akhir kehidupan, dan juga terhadap keluarga, untuk mengurangi dampak negatif pasca kehilangan anggota keluarga.

“Dokter lulusan FK UNDIP yang berwawasan kedokteran keluarga, bukan hanya mampu untuk menegakkan diagnosis serta mengelola penyakit secara legeartis, tetapi menyadari terhadap problem klinis saat ini dan mampu melakukan tindakan yang sesuai dan memadai untuk melakukan pengelolaan penyakit secara optimal” ungkapnya.

Sementara dr. Chodidjah menjelaskan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga terdiri atas empat area prioritas yang meliputi penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita pendek atau stunting, penanggulangan penyakit menular penanggulangan penyakit tidak menular.

“Kementerian Kesehatan memiliki tanggung jawab besar untuk pencapaian target strategi nasional di bidang kesehatan, yaitu kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas, serta penguatan sistem kesehatan melalui transormasi kesehatan,” pungkas dr. Chodidjah. (LW-Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News