UNDIP Mendunia: Dosen FT UNDIP Ciptakan Robot Hybrid Serangga Penyelamat Korban Bencana, Kolaborasi dengan Ilmuwan Jepang

UNDIP, Semarang (24/2) – Sosok sederhana dan rendah hati bernama Mochammad Ariyanto, PhD, dosen tetap Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro (UNDIP) membawa nama harum UNDIP dan Indonesia. Ia menciptakan inovasi di bidang hybrid robot berbasis serangga yang juga disebut cyborg insects untuk misi pencarian dan penyelamatan korban bencana di wilayah perkotaan.

Mochammad Ariyanto, PhD, menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik tahun 2010 dan Magister Teknik tahun 2013 di UNDIP. Karirnya keilmuannya di Jepang dimulai saat ia mengambil program doktornya di Osaka University, yang merupakan universitas no 4 terbaik di Jepang dengan peringkat di 86 QS World University Rangking. Ia lulus dengan prestasi hasil penelitian yang membanggakan di bulan Maret tahun 2024.

Kolaborasi penelitiannya tentang hybrid robot berbasis serangga dibiayai Moonshot RND, pemberi pendanaan penelitian bergengsi di Jepang. Selain robot serangga yang akan bermanfaat bagi kemanusiaan, penelitiannya juga menghasilkan publikasi bersama, diantaranya yang telah diterbitkan di jurnal Soft Robotic, salah satu jurnal top dunia di bidang soft robot.

Saat di Jepang ia juga dipercaya menjadi penyelenggara sekaligus menjadi pembicara keynote (keynote talk) dalam sesi yang diadakan pada konferensi IEEE Conference on Cyborg and Bionics di Nagoya, Jepang. Dalam acara yang dihadiri beberapa ilmuan top dunia (MIT, USA; University of Tokyo, Japan; TU Muenchen Germany), Mochammad Ariyanto, PhD, berhasil meraih Best Presentation Award.

Robot Serangga Masa Depan Menyelamatkan Korban Bencana

Seperti yang diberitakan Asia Research News, serangga sibernetik (cyborg insects) dibuat dengan mengembangkan dua sistem navigasi, agar dapat bermanuver lebih baik di lingkungan yang kompleks. Kemampuan ini melebihi temuan tentang serangga sibernetik sebelumnya, yang sebatas bergerak pada lingkungan datar.

Serangga sibernetik diproyeksikan untuk menjalankan tugas lebih sulit, diantaranya menginspeksi lokasi pasca-bencana yang masih terlalu berbahaya bagi manusia dan juga untuk mengidentifikasi pekerja penyelamat korban di kondisi ekstrem.

Selain itu, serangga sibernetik ini juga bisa diperintah untuk menjelajahi lingkungan sempit seperti pipa dan reruntuhan bangunan. Ia juga bisa dikembangkan untuk penjelajahan di lingungan rendah oksigen, eksplorasi laut dan luar angkasa. Di luar isu kebencanaan, serangga sibernetik juga bisa dimanfaatkan untuk mengakses situs warisan budaya yang sensitif yang tak boleh dijamah manusia.

Cyborg insects yang sudah dikembangkan untuk misi urban search and rescue

Saat ini, serangga sibernetik telah diuji di laboratorium dengan sirkuit sederhana, memanfaatkan perilaku alami serangga, seperti mengikuti dinding dan memanjat, berjalan di permukaan berpasir dan berbatu.

Dalam semua uji coba di berbagai jenis medan tersebut, serangga sibernetik berhasil mencapai tujuan akhirnya, menunjukkan potensinya untuk keperluan pengintaian, eksplorasi di lokasi bencana.

Karena manfaatnya yang begitu besar di masa depan, temuan ini telah diberitakan oleh lebih dari 20 media massa internasional termasuk NHK Jepang pada channel pendidikannya.

Sangat berpotensi dikembangkan dan dimanfaatkan di masyarakat Indonesia

Karena prestasinya, Mochammad Ariyanto, PhD sempat ditawari menjadi full time lecturer di Osaka University, namun ia lebih memilih kembali dan mengembangkan ilmunya di Indonesia. Sebagai jalan tengah, ia menjadi profesor tamu di Departemen Teknik Mesin, Osaka University, Jepang yang berlangsung dari bulan April 2024 hingga Januari 2025. Saat ini ia masih menjadi profesor tamu untuk projek penelitian dengan cara daring.

Selama penelitian di Jepang, teknologi hybrid robot berbasis serangga ini memang dibuat untuk kepentingan Jepang, sebagai negara yang rawan bencana gempa. Namun menurut Ariyanto tentu temuannya juga kedepan sangat memungkinkan diadaptasi dan dikembangkan untuk masyarakat Indonesia sebagai negara rawan bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, dan banjir.

Ariyanto mengatakan di UNDIP akan mengembangkan teknologi yang sama namun diaplikasikan di burung, ikan dan hewan lainnya untuk peruntukan lain yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

”Selain menggabungkan teknologi robotika dengan hewan, saya juga akan mengembangkan gabungan antara teknologi robotika dengan manusia seperti tangan bionik dan exosksleton yang mana teknolgi ini tentunya akan sangat bermaanfaat besar bagi manusia sehat atau pasien dengan disabilitas”, tambahnya.

MoU UNDIP dan Osaka University: Buka Peluang kolaborasi global

Sementara itu, Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si mangatakan UNDIP sangat bangga atas pencapaiannya yang tidak hanya mendapatkan pengakuan internasional, tetapi juga membawa manfaat besar bagi Indonesia, terutama dalam bidang mitigasi bencana dan teknologi robotika.

Ia mengapresiasi kegiatan Mochammad Ariyanto, PhD yang tak hanya pulang membawa prestasi namun juga membuka peluang kerjasama lain dengan Osaka University dengan membuat MoU di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Apa yang dilakukan Dr. Mochammad Ariyanto sangat mendukung tagline UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat. Kami terus mendukung riset-riset unggulan yang dapat menjawab tantangan global serta memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi bangsa. Temuannya ini semoga bisa dikembangkan di UNDIP dan bermanfaat bagi masyarakat kita,“ tambahnya.

Sementara Wakil Rektor IV, Wijayanto, Ph.D. mengatakan kerjasama antara Universitas Diponegoro dan Osaka University ini bukti kehebatan ilmuwan kita dalam bersanding dengan ilmuwan dunia. Kami bangga dan mengapresiasi pencapaian Dr. Mochammad Ariyanto yang telah membawa nama UNDIP. Temuannya tidak hanya mendapat pengakuan dari komunitas ilmiah internasional, tetapi juga berpotensi besar untuk dikembangkan dan diterapkan di Indonesia

“UNDIP akan terus mendukung penelitian-penelitian unggulan seperti ini agar semakin banyak inovasi yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan bahkan menolong nyawa manusia,” katanya

Keberhasilan Mochammad Ariyanto, PhD dalam mengembangkan robot hibrida berbasis serangga tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Diponegoro, tetapi juga bagi Indonesia di kancah internasional. UNDIP terus mendukung lahirnya inovasi-inovasi baru yang dihasilkan civitas academica UNDIP yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (NH)

Share this :

Category

Arsip

Related News