UNDIP, Semarang (18/11) – Dalam upaya memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekaligus mengembangkan kapasitas ilmiah, mahasiswa jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP), Callysta Najmi Raissa, bersama dengan mahasiswa internasional, melaksanakan kegiatan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cair. Kegiatan ini dilaksanakan pada 18 November 2024 secara kolaboratif di Laboratorium Penelitian Teknik Kimia, Gedung A, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, yang menjadi pusat riset dan inovasi ramah lingkungan.
Kolaborasi lintas budaya dan keilmuan ini menjadi daya tarik utama dalam kegiatan yang bertujuan memberikan solusi konkret terhadap masalah limbah minyak jelantah. Ternyata permasalahan ini tidak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Minyak jelantah yang selama ini kerap dibuang sembarangan bisa mencemari air dan tanah jika tidak diolah dengan benar.
Selama kegiatan, para mahasiswa internasional, yang berasal dari Nigeria, Kiribati, dan Yeimen diajak memahami dan langsung mempraktikkan proses pengolahan minyak jelantah melalui tiga tahapan utama: penyaringan minyak bekas untuk memisahkan kotoran, reaksi saponifikasi yang mengubah minyak menjadi sabun, serta pencairan sabun menjadi produk cair yang praktis digunakan sebagai pembersih rumah tangga.
Antusiasme peserta sangat tinggi. Mereka menikmati pengalaman “mini science” yang bukan hanya edukatif tetapi juga menyenangkan, karena memungkinkan mereka bereksperimen langsung dan melihat hasil nyata dari pengolahan limbah menjadi produk yang berguna. Banyak peserta mengaku senang dapat belajar ilmu baru yang aplikatif dan relevan dengan isu lingkungan global.
Lebih dari sekadar praktik laboratorium, kolaborasi ini menegaskan pentingnya peran mahasiswa lintas negara dalam berbagi ilmu dan solusi inovatif untuk masalah bersama. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana limbah yang selama ini menjadi beban lingkungan dapat diubah menjadi sumber daya berharga berupa sabun cair ramah lingkungan, yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sebagai pembersih alternatif di rumah.
Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat jaringan kerjasama internasional dalam riset dan pengabdian masyarakat, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pengelolaan limbah minyak jelantah. Diharapkan dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh, peserta dapat menginspirasi komunitas mereka masing-masing untuk turut aktif menjaga lingkungan dan menerapkan solusi ramah lingkungan yang sederhana namun berdampak besar. Senada dengan hal tersebut, dosen pendamping Arido Laksono, S.S., M.Hum. menyatakan bahwa kegiatan kolaborasi dengan mahasiswa asing ini sangat inspiratif dan potensial sekali untuk dilanjutkan menjadi kolaborasi riset yang tentu kemanfaatannya akan lebih mendunia.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa inovasi teknologi dan kesadaran lingkungan bisa lahir dari kerja sama lintas negara, untuk menjawab tantangan global dengan langkah konkret. (Komunikasi Publik/UNDIP/ Callysta)