D-DART UNDIP Layani Kesehatan dan Psikososial Penyintas di Koto Alam dan Kayu Pasak

UNDIP, Padang–Agam (24–25/12) — Universitas Diponegoro kembali menunjukkan komitmen kemanusiaannya melalui pengiriman Tim Relawan Keempat Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART) ke wilayah terdampak bencana di Provinsi Sumatera Barat. Tim tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, pada Rabu, 24 Desember 2025 pukul 15.13 WIB dan langsung melanjutkan agenda koordinasi tanggap darurat di Kabupaten Agam.

Setibanya di Sumatera Barat, tim D-DART UNDIP melakukan koordinasi awal di Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Agam. Dalam forum tersebut, disampaikan arahan penugasan untuk hari berikutnya di wilayah Koto Alam, tepatnya di Puskesmas Koto Alam dan SDN 05 Kayu Pasak. Informasi lapangan yang dihimpun dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam, Roza Syah Devianti, mengungkapkan bahwa kebutuhan vitamin bagi relawan maupun masyarakat terdampak masih sangat tinggi. Selain itu, koordinasi lapangan juga telah dilakukan dengan Rahmat di Puskesmas Palembayan serta Puskesmas Koto Alam, yang menyatakan kebutuhan mendesak akan dukungan tenaga relawan medis maupun nonmedis.

Memasuki hari kedua penugasan, Kamis, 25 Desember 2025, tim relawan keempat D-DART UNDIP melaksanakan serangkaian kegiatan terintegrasi yang mencakup koordinasi lintas instansi, pelayanan kesehatan, serta pendampingan psikososial bagi penyintas.

Pada aspek koordinasi, tim koordinator berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Agam, Puskesmas Koto Alam, serta SDN 05 Kayu Pasak. Koordinasi ini difokuskan pada pemetaan kebutuhan layanan kesehatan, dukungan psikososial, distribusi bantuan ikan olahan asal Jepara, serta pemantauan kondisi penyintas di wilayah Koto Alam dan Kayu Pasak yang terdampak cukup signifikan.

Pendampingan psikososial menjadi salah satu fokus utama kegiatan. Tim psikososial D-DART UNDIP melaksanakan terapi bermain dan pendampingan di SDN 05 Kayu Pasak dengan sasaran anak-anak, orang dewasa, serta kelompok rentan. Secara keseluruhan, sebanyak 87 penyintas mendapatkan layanan psikososial, terdiri atas 71 anak-anak dan 16 orang dewasa. Kegiatan meliputi stabilisasi emosi, asesmen kebutuhan psikologis, aktivitas pemulihan melalui art therapy, kegiatan bernyanyi, serta pendekatan psikospiritual yang menekankan penguatan aspek positif penyintas. Selain itu, tim juga menyalurkan sikat dan pasta gigi, susu, serta modul psikososial pascabencana bagi penyintas dewasa.

Di bidang pelayanan kesehatan, tim relawan D-DART UNDIP memberikan layanan medis di dua titik utama, yakni Puskesmas Koto Alam dan Posko Kesehatan di SDN 05 Kayu Pasak. Layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pengobatan gratis, pelayanan rawat jalan, kunjungan rumah (home visit), serta koordinasi rujukan dengan fasilitas kesehatan setempat.

Di Puskesmas Koto Alam, tim medis yang terdiri atas dokter umum, dokter spesialis THT, dokter kebidanan, serta perawat melayani 27 pasien rawat jalan. Kasus yang ditangani mencakup penyakit dalam seperti sindrom geriatri, pneumonia komunitas, hipertensi, diabetes melitus tipe 2, gangguan pencernaan, hingga dugaan demam dengue. Selain itu, tim juga menangani kasus THT, bedah ringan, penyakit kulit, serta layanan antenatal care bagi ibu hamil. Berbagai jenis obat esensial dan cairan infus digunakan untuk mendukung layanan kesehatan tersebut.

Sementara itu, di Posko SDN 05 Kayu Pasak, tim medis dan relawan melayani 20 pasien dengan variasi kasus neurologi, penyakit dalam, gangguan THT, kesehatan mata, hingga gangguan kecemasan menyeluruh. Kegiatan di posko ini juga dilengkapi dengan layanan home visit kepada dua pasien yang membutuhkan pemantauan khusus. Obat-obatan yang disalurkan disesuaikan dengan kebutuhan klinis penyintas, mencakup obat infeksi, analgesik, antihipertensi, obat saluran pernapasan, hingga suplemen.

Seluruh rangkaian kegiatan tim relawan keempat D-DART UNDIP pada hari kedua penugasan berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat serta pemangku kepentingan setempat. Kehadiran tim tidak hanya memberikan layanan kesehatan dan psikososial, tetapi juga menjadi bentuk dukungan moral dan solidaritas bagi para penyintas bencana.

Melalui aksi kemanusiaan ini, UNDIP menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang responsif terhadap isu kebencanaan dan kemanusiaan, sekaligus berkomitmen untuk terus hadir dan berkontribusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)

Share this :