“Seminar Nasional Merawat Memori Kolektif, Memperkuat Integrasi Bangsa ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi akademik diantara para sejarawan, selain itu banyak persoalan bangsa seperti disintegrasi dimana dalam forum ini diharapkan akan menumbuhkan ide, gagasan dan pengalaman dalam menangani disintegrasi sehingga dapat diterapkan untuk menjadi sebuah solusi” hal tersebut disampaikan oleh Dr. Dhanang Respati P., M.Hum selaku Ketua Departemen Sejarah FIB Undip sekaligus Ketua Perkumpulan Prodi Sejarah se-Indonesia (PPSI) dalam acara Seminar Nasional, Merawat Memori Kolektif, Memperkuat Integrasi Bangsa yang diselenggarakan oleh Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Minggu (18/11) di GSG FIB Undip-Tembalang.
Mewakili Rektor Undip, Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc., selaku Warek IV membuka acara seminar. Ia berharap kedepan seminar rutin diselenggarakan. “Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan kebudayaan bersatu untuk merdeka, dan tentunya peran integrasi sangat penting dalam upaya mencapai tujuan cita-cita bangsa” ungkapnya.
Prof. Singgih Tri Sulistyono dari Departemen Sejarah Undip, sebagai salah satu pembicara dalam seminar ini membahas mengenai Historiografi Maritim Indonesia, Peluang dan Tantangan. Menurutnya sejarah maritim Indonesia perlu terus dikembangkan secara strategis bukan hanya dari sisi penemuan fakta-fakta baru tetapi juga isu-isu baru yang terkait dalam perkembangan diskursus dalam ilmu-ilmi sosial dan wacana yang berkembang dalam masyarakat, misalnya tentang ras, gender, konflik etnik, kemiskinan, perebutan ruang sosial dan multikulturalitas.