Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang melakukan soft launching alat CT Scan 128 slice, di ruang radiologi RSND, Semarang, Senin (11/2/2019). Alat untuk memeriksa organ dalam ini merupakan sumbangan dari Pemprov Jawa Tengah untuk RSND Undip. Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekda Semarang Sri Puryono, Direktur RSND Prof.Dr. Susilo Wibowo, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip Prof. Zaenuri, dan Civitas Akademik Undip.
Wakil Rektor Undip Prof Dr Ir. Muhamad Zainuri, DEA menyampaikan bahwa rumah sakit ini telah mengalami akreditasi terbaik dengan keuntungan mencapai 22 milyar selama 3 tahun ini.
“ Terima kasih kepada bapak gubernur telah memberikan hibah alat berupa ct scan yang digunakan untuk menunjang proses pendidikan dan layanan kesehatan khususnya jantung termasuk menjadi rumah sakit rujukan di Kota Semarang” ungkap Prof. Zaenuri.
Direktur RSND Prof Dr. Soesilo Wibowo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan perhatian kepada RSND khususnya bidang pendidikan dan kesehatan .
Prof. Susilo mengatakan bahwa Ct Scan 128 slice ini berbeda dengan alat CT Scan yang lain. Pasalnya CT Scan ini merupakan alat generasi terbaru.
“Alat ini mampu memberi gambaran diagnostik lebih baik, terutama pemeriksaan organ bergerak, semisal jantung,” papar Prof.Susilo.
Lebih lanjut, Prof. Susilo menambahkan bahwa kegiatan lain dalam rangka dies natalis RSND yaitu seminar menuju lansia yang sehat dan bahagia diikuti 400 peserta dan lomba burung kicau nasional yang diikuti 4000 peserta.
Ia berharap dengan adanya alat CT Scan terbaru ini semakin melengkapi peralatan yang ada di RSND Semarang. Saat ini di rumah sakit tersebut ada belasan layanan klinik. Di antaranya klinik umum, kesehatan anak, penyakit dalam, bedah, mata, THT, saraf, kulit dan kelamin, jantung dan lain-lain.
Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang datang di soft launching ini berharap alat tersebut digunakan sebaik-baiknya.
Ia menilai dengan alat ini, masyarakat bisa mendapatkan penanganan medis yang jauh lebih baik dan lengkap dari rumah sakit yang pengelolaannya berada di bawah Universitas Diponegoro (Undip).
“ Kepada Undip termasuk RSND kami mengajak dengan tanggung jawab yang lebih besar dalam pelayanan kesehatan, membangun kesadaran ini tentu tidaklah mudah tetapi intinya nanti dalam menangani kasus medis kita coba gerakan untuk mengkampayekan kasus ini tentu dengan rumah sakit yang bagus, SDM yang kompeten dan peralatan yang canggih serta layanan kepada masyarakat yang berorientasi pada terjaminnya layanan kesehatan di Jawa Tengah” pungkas Ganjar.