SEMARANG – Kinerja Universitas Diponegoro (Undip) yang terbentuk dari kerja keras puluhan tahun, kini terus diapreasi berbagai kalangan. Wujud apresiasi yang bisa secara langsung dilihat adalah pengakuan dari lembaga pemeringkat nasional dan internasional, serta data tentang Undip Undip yang dicatat oleh lembaga-lembaga yang berkompeten.
Mengacu pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2020 yang diselenggarakan LTMPT (Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi) bersama 85 PTN (Perguruan Tinggi Negeri), dari hampir setengah juta calon mahasiswa yang mendaftar, Undip menjadi PTN terfavorit kedua dengan jumlah pendaftar sebanyak 29.316 calon mahasiswa. Sementara Universitas Brawijaya diminati oleh 30.932 calon mahasiswa yang pada SMNPTN 2020 diikuti hampir setengah juta siswa.
Tingginya minat mendaftar ke Undip melalui jalur SMNPTN patut dicatat, mengingat jalur seleksi ini adalah pintu pertama untuk masuk ke 85 PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang prosesnya dikelola Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui LTMPT. Dasar penyaringan proses seleksi bersama yang dimulai tahun 2008 ini adalah hasil ujian akhir, rapor selama menempuh pendidikan menengah dan prestasi yang dimiliki calon mahasiswa.
Masih dalam kancah nasional, saat Ulang Tahun Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan pemeringkatan Klasterisasi Perguruan Tinggi. Pada klasterasasi ini Undip berada pada masuk dalam klaster 1 peringkat 9. Klasterisasi perguruan tinggi 2020 memakai empat indicator, yaitu Input, Process, Output, dan Outcome.
Indikator input meliputi persentase dosen berpendidikan doktor (S3), persentase dosen dengan jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar, rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen, jumlah mahasiswa asing, dan jumlah dosen bekerja sebagai praktisi di industri. Indikator process diambil dari akreditasi intitusi dari BAN-PT, akreditasi Prodi BAN-PT, pembelajaran daring, kerja sama, kelengkapan laporan PD Dikti, jumlah Prodi hasil kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau QS Top 100 World Class University (WCU). Dinilai juga pelaksanaan program merdeka belajar, dan mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Belajar.
Sedangkan, indikator output dinilai dari jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, dan jumlah program studi yang terakreditasi internasional. Dari aspek outcome, indikator yang dinilai adalah kinerja inovasi, persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu enam bulan, jumlah sitasi per dosen, jumlah paten per dosen, dan kinerja pengabdian masyarakat.
Di mata lembaga pemeringkat internasional, Undip juga memiliki posisi yang patut dibanggakan. Hasil pemeringkatan yang dilakukan Times Higher Education (THE) World University Rankings 2020 menempatkan Undip di posisi ke-4 nasional. THE mencermati kiprah 1.400 universitas yang tersebar di 92 negara, Kepala Kantor Pemeringkatan Universitas Diponegoro Prof Dr Denny Nugroho ST MSi menyampaikan hal itu dalam Talkshow Penguatan Jejaring Alumni Undip 2020 Seri ke 2 dari 7 sesi yang diagendakan. Yang mengejutkan, kata Prof Denny, Undip yang sebelumnya taka da di 10 besar langsung masuk ke posisi ke-4, dan untuk skala internasional berada di posisi 1001+.
Sedangkan hasil pemeringkatan UniRank tahun 2020 menempatkan UNDIP di posisi ke-3 di Indonesia, untuk peringkat satu ditempati Universitas Gajahmada dan peringkat kedua diperoleh Universitas Indonesia. UniRank adalah suatu direktori pendidikan global dan mesin pencari yang menampilkan ulasan beserta peringkat yang memantau sedikitnya 13.600 perguruan tinggi di dunia yang tersebar di 200 negara.
UniRank yang dikembangkan oleh 4 International Colleges and Universities (4ICU), secara intens melakukan pemeringkatan berdasarkan kriteria popularitas suatu situs website universitas. Dalam melakukan penilaiannya UniRank menggunakan beberapa aplikasi sistem algoritma independent web metric seperti Moz Domain Authority, Alexa Global Rank, SimilarWeb Global Rank, Majestic Referring Domains dan Majestic Trust Flow.
Kriteria utama yang digunakan sebagai basis penilaian adalah terakreditasi oleh badan akreditasi nasional atau daerah setempat. Untuk Indonesia data yang dipakai adalah penilaian yang dilakukan oleh oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) atau sekarang adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PT yang belum terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau sebelumnya Kemenristekdikti tidak akan masuk dalam peringkat 4ICU.
Syarat lain untuk bisa masuk dalam radar 4ICU adalah peruguruan tinggi harus memiliki program pendidikan tingkat Strata 1 (sarjana) dan/atau Pascasarjana, baik tingkat Master (S2) atau Doktoral (S3). Lembaga pendidikan yang hanya mengelola pendidikan vokasi dan pendidikan berbasis militer tidak dilibatkan dalam penilaian 4ICU. Hal lain yang disyaratkan adalah diterapkannya sistem pendidikan langsung bertatap muka, atau sistem tradisional, format pendidikan di kelas yang mempertemukan dosen dan mahasiswanya; bukan sistem pendidikan jarak jauh.
Adapun lembaga internasional Webometrics mengakui keberadaan Undip sebagai perguruan tingi yang terpandang, dan berada di posisi ke-9 di Indonesia. Webometrics adalah lembaga pemeringkat inisiatif dari Lab Cybermetrics, sebuah kelompok penelitian milik Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC). Lembaga tersebut merupakan badan penelitian publik terbesar di Spanyol yang melekat pada Kementerian Pendidikan Spanyol. Publikasi hasil pemeringkatan pendidikan tinggi di seluruh dunia yang dilakukan CSIC bertujuan mempromosikan penelitian ilmiah yang akan berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
CSIC didirikan tahun 1939 dan mengembangkan Cybermetrics Lab yang dikhususkan untuk analisis kuantitatif internet dan konten Web yang terkait dengan proses generasi dan komunikasi pengetahuan ilmiah. Lembaga ini mendorong agar setiap universitas dan lembaga penelitian di seluruh dunia memiliki web yang berkualitas dengan pola open access sehingga transfer pengetahuan kepada masyarakat umum dapat terwujud.
Yang membanggakan, tidak hanya peringkat Undip sebagai lembaga saja. Hasil kajian Quacquarelli Symonds (QS) Graduate Employability Rankings 2020, Undip dinilai sebagai perguruan tingi yang menghasilkan lulusan berkompetensi dengan prospek kerja tinggi atau lulusan siap kerja terbaik peringkat ke-3 di Indonesia dan 301+ posisi di Asia. Peringkat itu mengakui dalam hal kecepatan mendapatkan pekerjaan, alumni Undip berada di posisi ke-3 nasional dan 301 di Asia.