“Kabupaten Brebes telah menjadi mitra Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro sehingga diharapkan mahasiswa KKN dapat melaksanakan program-program kerja untuk mendukung dan turut memecahkan permasalahan dalam masyarakat dan menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah dimiliki secara langsung. Selanjutnya adalah apa yang perlu ditindaklanjuti dari gagasan dan inovasi mahasiswa”, ucap Kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Kurniawan Teguh Martono, S.T., M.T. dalam sambutannya pada kunjungan KKN Tim I Tahun 2022/2023 di Kantor Islamic Center Kabupaten Brebes (9/2) yang bertema “Gelar Karya dan Inovasi KKN Undip Bersama Memajukan Desa Dengan Karya dan Suka Cita”.
Dalam kesempatannya, Koordinator KKN Wilayah Brebes Darwanto., S.E., M.Si., M.Sy. menambahkan hasil-hasil dari program-program kerja yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN selanjutnya dibukletkan, dibuat video, leaflet dan didokumentasikan.
“Program-program kerja maupun sumbangan pemikiran para mahasiswa KKN semoga memberikan manfaat bagi masyarakat”,ungkapnya.
Dalam acara ini masing-masing tim KKN mempresentasikan program kerjanya diantara adalah Tim KKN Desa Pulogading Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes yang beranggotakan Anggita Prameswari, Akram Fauzan, Anggie Yolanda, Dewi Atika Puji Astuti, Gabriel Haposan Siahaan, Gamal Ikhsan Rasyid, Hasna Jauharah Lesmana, Imelda Hanggarmukty, Olivia Ikhlas Prasasti, Stephanie Albertina Ivanna Rahayaan, Zhuda Assidiq.
“Program kerja unggulan desa kami ada dua, yaitu pengolahan hasil produk unggulan desa yakni ikan sebagai upaya penanggulangan stunting di Desa Pulogading. Kami mengadakan acara demo masak kepada ibu-ibu PKK desa Pulogading. Produk olahan ikan yang dihasilkan adalah nugget ikan tengiri dan kroket ikan. Untuk keberlanjutan dari program ini, kami berharap olahan yang bergizi ini dapat dijadikan PMT di posyandu-posyandu desa Pulogading untuk menanggulangi kasus stunting. Program kedua adalah pengelolaan website desa, tujuannya untuk membantu perangkat desa untuk mengisi konten-konten pada website desa yang sudah ada. Selain kedua program itu, masih ada program-program monodisiplin yang dikerjakan oleh masing-masing mahasiswa. Program tersebut dilaksanakan guna mengangkat potensi desa ataupun mengatasi permasalahan yang ada di desa Pulogading”, terangnya.
“Salah satu potensi yang ada di desa Pulogading adalah adanya tambak garam yang dikelola oleh warga. Sejauh ini, warga masih menjual hasil panen garam secara mentah kepada pengepul. Salah satu anggota kami, Dewi Atikah dari Teknik Kimia membuat program kerja pengolahan garam krosok menjadi bath bomb, garam kaki, dan garam mandi guna meningkatkan harga jual” tutur mahasiswa jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang ini.
Pembuatan Bath Bomb ini menggunakan garam krosok yang merupakan salah satu keunggulan utama di Desa Pulogading sehingga mudah dan terjangkau untuk didapatkan. Manfaat Bath Bomb Anti bakteri, membantu mengatasi iritasi, anti peradangan, mengangkat sel kulit mati, menyerap kotoran dan racun, membersihkan pori-pori secara mendalam, membantu menahan hidrasi, dan relaksasi.
“Masyarakat merasa senang dan cukup terbantu dengan adanya program KKN yang kami lakukan. Misalnya para pegiat UMKM yang mendapatkan bantuan berupa visual branding, kader Posyandu yang mendapat ilmu mengenai pencegahan stunting dan anemia, perangkat desa dan sekolah-sekolah. Menurut kami, KKN ini memiliki peranan yang sangat penting, baik mahasiswa maupun untuk masyarakat desa. Bagi mahasiswa, kami dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah kami dapatkan dibangku kuliah sekaligus ikut berkontribusi kepada masyarakat. Sementara itu, hadirnya mahasiswa KKN dapat membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat. Dari KKN kita juga belajar beroganisasi guna mengembangkan softskill dan kemampuan untuk membaur dengan masyarakat luar. Sedangkan pendidikan yang kita dapatkan di bangku kuliah sangat penting demi meningkatkan kapabilitas kita”, pungkasnya. (Lin-Humas)