UPT Perpustakaan UNDIP Bahas Implikasi chat GPT dan AI bagi Pendidikan Tinggi dan Perpustakaan di Masa Depan

Chat Generative Pre-Trainer Transformer merupakan mesin pencarian seperti google dengan bentuk chat atau dialog. Chat GPT sebagai alat penelusuran informasi dan alat komunikasi profesi pustakawan dan profesi lainnya. Pentingnya publikasi Chat GPT di kalangan akademik, mendorong UPT Perpustakaan & Undip Press dan FKP3 Undip menyelenggarakan Webinar Series 3 dengan mengusung tema Implikasi Chat GPT dan AI Bagi Pendidikan Tinggi dan Perpustakaan di Masa Depan melalui platform Zoom Meeting pada Rabu (15/3). Sebanyak 343 peserta yang turut bergabung untuk menyimak narasumber Dr. Eng. Ayu Purwarianti, S.T., M.T. sesuai pelaporan Sri Endah Pertiwi, S.Sos., M.IP. sebagai ketua panitia di awal acara.

“Fitur GPT ini dapat dioperasikan di HP, laptop, maupun komputer. Chat GPT ini semakin marak di media sosial Twitter dan meskipun masih relatif baru karena diluncurkan di bulan November 2022, penggunanya mencapai 100 juta user di awal Februari tahun 2023. Platform ini sangat menarik karena dapat menjawab pertanyaan secara luwes, kreatif, dan lengkap. Forum ini dapat dioperasikan secara gratis dan punya fitur yang lengkap dengan 94 bahasa. Chat GPT ini merupakan fitur yang disediakan Open AI untuk membantu aktivitas individu sehari-hari, misalnya menjawab pertanyaan dari matematika sampai ilmu sosial,” jelas Sri Endah Pertiwi.

Pada sesi sambutan sekaligus pembukaan diwakili Suwondo, S.Hum., M.Kom selaku Kepala UPT Perpustakaan & Undip Press dan FKP3 Undip, Ia menyebutkan bahwa pada waktu ini makin marak didiskusikan berbagai bentuk forum ilmiah, seminar-seminar maupun webinar tentang Chat GPT dan AI yang mana mau tidak mau pengelola perpustakaan setidaknya sebagai profesi perpustakaan harus bersaing menerima perkembangan dan kehadiran ilmu/aplikasi begitupun program-program lainnya. “Dengan hadirnya aplikasi/teknologi tersebut dapat dijadikan sebagai teman maupun pendukung pekerjaan yang menciptakan kenyamanan dalam proses pembelajaran seterusnya,” imbuhnya.

Suwondo juga menyampaikan, “Untuk teman-teman mahasiswa Universitas Diponegoro, kami segera launching akhir maret ini klinik skripsi atau pembimbingan untuk skripsi bersama dengan fakultas, ada 28 pustakawan bersama-sama mendampingi teman-teman khususnya untuk pendampingan skripsi dan TA. Tempat-tempat sudah kita siapkan untuk saling sharing tentang skripsi. Nanti teman-teman yang sedang mengerjakan skripsi bisa didampingi oleh pustakawan untuk bisa mendapatkan topik-topik yang terbaru dan harapan kami skripsi ini cepat selesai dan target dapat tercapai,” tambahnya.

Pada penjelasan materi narasumber Dr. Eng. Ayu Purwarianti, S.T., M.T. menyebutkan “Kita tidak bisa menghindari teknologi Artificial Intelligence karena perkembangan sekarang sangat cepat. Yang bisa kita lakukan adalah kita gunakan teknologi AI ini untuk membantu pekerjaan kita dan perlu sedikit memahami cara kerja di belakangnya sehingga kita tau risiko penggunaannya. Kita harus selalu adaptasi dengan perkembangan zaman sehingga tidak menjadi korban tetapi kita bisa mengambil manfaat sebanyak-banyaknya.” (Diah/Gabriela-Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News