, ,

UPT Perpustakaan dan UNDIP Press Mengupas Peran Standardisasi dan Standar dalam Pendidikan dan Bisnis

UNDIP, Semarang – UPT Perpustakaan dan UNDIP Press menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang mengusung tema “Knowledge Sharing dan Diskusi Peran Standardisasi dan Standar dalam Pendidikan dan Bisnis” bertempat di R. Pertemuan (lantai 4) UPT Perpustakaan dan UNDIP Press Kampus UNDIP Tembalang pada Kamis (31/10). Sebanyak 60 peserta antusias mengikuti kegiatan berbagi ilmu dan diskusi yang semakin menarik dan interaktif dengan kehadiran narasumber berkompeten yaitu Ir. Narulita Santi, S.T., M.Eng. sebagai Dosen Teknik Geologi, FT UNDIP ; Minanuddin, M.Hum. selaku Ketua Tim Layanan Informasi dan Perpustakaan (Pustakawan Madya) dan Firmansyah, M.Sc.  selaku Ketua Tim Data BSN

Acara knowledge sharing dan diskusi yang dimoderatori oleh Sri Endah Pertiwi, S.Sos., M.IP. bertujuan untuk mengenalkan SNI sebagai acuan dan referensi dalam proses dan aktivitas pembelajaran. Juga sebagai sarana komunikasi, diskusi serta sharing bagi civitas academica dan berbagai pihak yang terlibat di bidang akademik.

Kepala UPT Perpustakaan dan UNDIP Press Suwondo, S.Hum., M.Kom. saat sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada narasumber dari BSN maupun yang lainnya atas kegiatan yang terselenggara untuk sekian kalinya yang bertujuan mendorong mahasiswa UNDIP untuk lebih maju kedepannya.

Suwondo juga mengatakan harapan kegiatan yang bekerjasama dengan BSN nantinya dapat terus berlanjut terutama pada apapun yang dikerjakan mahasiswa terutama yang berkaitan dengan bidang bisnis. “Harapan kami pengunjung untuk memanfaatkan layanan SNI Corner di lantai 3 yang bisa berinteraksi langsung dengan BSN yang juga terletak disampingnya. Begitu juga dengan fasilitas lainnya yang ada di UPT Perpus menjadi optimal penggunaannya,” ucap Suwondo.

Untuk diketahui SNI Corner di UPT Perpus dan UNDIP Press sendiri sudah ada sejak 2015 dimana posisinya saat itu masih berada di lantai 4. Secara keseluruhan sebanyak 34 SNI Corner yang tersebar pada PTN, Instansi Pemerintah dan Lembaga di Indonesia. Termasuk diantaranya sebanyak 22 SNI Corner yang terdapat di seluruh perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Sementara saat sesi materi Ir. Narulita Santi, S.T., M.Eng. bertajuk “Peran Standardisasi dalam Menopang Pembelajaran dan Kewirausahaan” menyatakan bahwa komitmen UNDIP dapat menghasilkan lulusan yang unggul dengan mempersiapkan mahasiswanya untuk berkualifikasi COMPLETE yang salah satunya Entrepreneur atau berwirausaha.

“Peran BSN dalam standardisasi pastinya menetapkan SNI dimana akan membantu proses di pendidikan dimana para pelaku usaha/ calon wirausaha khususnya mahasiswa dengan harapan nantinya mempunyai kompetensi dan mempraktekkannya agar bisa sukses dengan memiliki standard,” jelasnya.

“Sehingga dampak positif standardisasi untuk pendidikan yakni menghasilkan lulusan siap menjadi wirausaha yang kompeten dan memenuhi kebutuhan industri. Sedangkan standardisasi untuk wirausaha agar produk/jasa nasional yang berkualitas dapat diterima di pasar global dan meningkatkan daya saing Indonesia,” ujar Narulita.

Adapun Minanuddin, M.Hum. yang membahas tentang “Standar Sebagai Referensi dalam Pendidikan dan Bisnis” menerangkan bahwa standardisasi merupakan aktivitas yang terkait dengan berbagai aktivitas bisnis (industri dan  perdagangan berbagai produk dan jasa), dan aktivitas pendidikan. Dimana aktivitas pendidikan mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan yang dalam penerapannya terkait dengan aktivitas  bisnis di berbagai  bidang yang sarat dengan standar sebagai referensi.

“Standardisasi telah menjadi salah satu kajian dalam pendidikan tinggi yang memerlukan referensi pendukung berupa buku, majalah/jurnal, dokumen standar, dsb. Diketahui kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian menghasilkan banyak referensi baik berupa standar, buku, majalah, dsb. Standard sebagai dokumen  yang dihasilkan dari kegiatan standardisasi dan sekaligus menjadi referensi dalam kegiatan standardisasi. Standar merupakan referensi utama dalam aktivitas standardisasi,” kata Minanuddin

Minanuddin mengungkapkan civitas academica termasuk pustakawan PT perlu memiliki kompetensi terkait standar dan standardisasi (paling tidak terkait bidang studi atau bidang tugasnya). “Prof. Sulistyo Basuki menyerukan agar Standardisasi dimasukkan sebagai materi dalam perkuliahan Prodi Ilmu Perpustakaan (disampaikan dalam Forum Bedah Standar ISO 11620 Library performance indicators di Perpustakaan Nasional RI tanggal 31 Oktober 2013),” ujarnya.

Lebih lanjut, pemateri Firmansyah, M.Sc. dengan judul “Sumber Referensi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian” menjelaskan tentang jenis layanan yang tersedia di Perpustakaan BSN diantaranya layanan sirkulasi (khusus Internal); layanan baca di tempat; layanan dokumen standar (eksternal/internal) dan layanan konsultasi. Sedangkan untuk koleksi perpustakaan BSN terdiri dari koleksi dokumen standar; koleksi buku referensi; koleksi jurnal; koleksi majalah; koleksi prosiding dan koleksi repositori. (DHW)

Share this :

Category

Arsip

Related News