Semarang, 23 April 2025 – Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan dengan tingkat risiko bencana alam tertinggi di dunia. Sebagai civitas academica di Universitas Diponegoro perlu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat di perairan, khususnya pada konteks bencana hidrometeorologi yang kian meningkat. Karena hal itu, rangkaian program Sekolah Kesiapsiagaan Bencana, Universitas Diponegoro melalui tim Diponegoro – Disaster Assistance Response Team (D-DART) menyelenggarakan pelatihan dasar penyelamatan di air (Basic Water Rescue Training) yang berlangsung di Kolam Renang Kodam IV/Diponegoro, Semarang.
Kegiatan dibuka oleh Prof. dr. Achmad Zulfa Juniarto, M.Si.Med., Sp.And (K).,M.M.R., Ph.D., Wakil Ketua Bidang Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Undip, menekankan pentingnya penguasaan keterampilan dasar penyelamatan bagi seluruh civitas akademica. “Mitigasi bencana bukan hanya tentang respons, tetapi juga tentang kesiapan individu yang tangguh dan terlatih,” ujar Zulfa dalam sambutannya.
Pelatihan ini difasilitasi oleh lima instruktur dari FPIK, termasuk Pak Boni dan tim, yang membimbing peserta dalam tiga kelompok sesuai dengan tingkat keterampilan: pemula, dasar, dan mahir. Metode pengajaran interaktif diterapkan agar setiap peserta mampu menginternalisasi prinsip dasar: menyelamatkan diri sendiri sebelum menyelamatkan orang lain.
Ketua D-DART, Ns. Nur Hafizhah Widyaningtyas, S.Kep., M.Kep., menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan sekadar transfer keterampilan, tetapi juga penguatan kesiapan mental. “Ketenangan adalah kunci menghadapi bencana. Air bisa menjadi ancaman bagi yang tidak terbiasa. Melalui pelatihan ini, peserta belajar tenang, sigap, dan bertanggung jawab atas keselamatan diri dan orang lain,” ungkapnya.
Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 60 peserta dari berbagai fakultas, terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan disaster drill di Laboratorium Kebencanaan Undip, Gulon, sebagai bentuk simulasi lanjutan. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari komitmen Undip mewujudkan kampus siaga bencana yang inklusif dan berkelanjutan.