UNDIP, Semarang (09/08) – Sekolah Vokasi (SV) UNDIP terus menunjukkan kiprahnya dalam menghasilkan karya teknologi terapan. Kali ini, tim dosen dan mahasiswa berhasil mengembangkan buggy car berpenggerak motor listrik yang dikombinasikan dengan panel surya, dirancang sebagai solusi transportasi ramah lingkungan dengan kapasitas hingga 8 (delapan) penumpang. Kendaraan ini ideal digunakan di kawasan kampus, area wisata, maupun lingkungan khusus yang membutuhkan mobilitas efisien dan minim emisi.
Menariknya, proses pengembangan dilakukan di Teaching Factory Manufacture SV UNDIP sebagai fasilitas pembelajaran berbasis produksi nyata yang menjadi andalan pendidikan vokasional UNDIP.
Proyek ini dipimpin oleh Didik Ariwibowo, S.T., M.T. (Dosen Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik) dan Rofig Cahyo Prayogi, S.T., M.T. (Dosen Program Studi Teknik Rekayasa Otomasi), dengan melibatkan mahasiswa secara langsung. Kolaborasi ini bukan hanya menjadi sarana transfer ilmu, tetapi juga menghubungkan pembelajaran dengan dunia industri dan teknologi terkini.
“Kami mendesain kendaraan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu menaklukkan medan menantang seperti kontur perbukitan di kawasan kampus UNDIP Tembalang,” ujar Didik Ariwibowo.
Saat ini, buggy car listrik tersebut tengah memasuki tahap uji coba di lingkungan kampus. Hasil awal menunjukkan performa motor listrik yang stabil di medan menanjak serta efektivitas panel surya dalam membantu suplai daya secara mandiri.
Keunggulan lainnya dari kendaraan terletak pada penggunaan baterai lithium iron phosphate (LiFePO₄), yang memiliki tingkat keamanan tinggi, umur siklus panjang, kemampuan discharge rate yang besar, serta self-discharge yang sangat rendah. Kombinasi ini membuat buggy car sangat andal digunakan berulang kali di berbagai medan, tanpa mengorbankan efisiensi energi.
Uji coba yang perdana dilakukan pada Selasa, 05 Agustus 2025 lalu, turut dihadiri oleh Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan, Aset, Bisnis, dan Kerumahtanggaan UNDIP, Dr. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt., serta Kepala Badan Pengembangan dan Perencanaan UNDIP, Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA. Keduanya memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi ini.
“Ini adalah karya luar biasa. Kami sangat bangga dengan inisiatif dan inovasi dari Sekolah Vokasi,” ungkap Dr. Warsito.
“Buggy car ini sangat potensial. Saya tantang Sekolah Vokasi untuk mengembangkannya ke kapasitas yang lebih besar agar lebih ekonomis dan memiliki daya guna yang lebih luas,” tambahnya.
Dukungan juga datang dari Dekan Sekolah Vokasi, Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si. “Pengembangan buggy car ini menjadi bukti nyata bahwa Sekolah Vokasi UNDIP mampu menghasilkan teknologi terapan yang berorientasi pada keberlanjutan dan menjawab kebutuhan masa depan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik, Dr. Sri Utami Handayani, S.T., M.T., menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari strategi pembelajaran vokasional.
“Pengembangan buggy car listrik ini adalah salah satu bentuk project-based learning. Melalui pendekatan ini, kami ingin mencetak lulusan yang inovatif, adaptif, dan mampu menghadirkan solusi nyata terhadap permasalahan di lapangan,” jelasnya.
Lebih dari sekadar riset, buggy car ini diharapkan menjadi embrio kendaraan listrik hemat energi yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk transportasi internal kampus, kawasan konservasi, wisata alam, hingga mobilitas di kawasan perumahan hijau.
Dengan perpaduan inovasi teknologi, kemandirian energi, dan semangat vokasional, karya ini menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi vokasi mampu melahirkan solusi masa depan yang nyata, ramah lingkungan, dan berdampak luas. (Komunikasi Publik/UNDIP-SV/ Endy; Ed. DHW)
