UNDIP, Semarang (6/10) – Rangkaian kemeriahan Dies Natalis ke-60 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB UNDIP) dirayakan dengan “Orasi Budaya dan Pameran Lukisan Retrospeksi Terbesar di Indonesia di Kampus 2025” pada Senin, 6 Oktober 2025, pukul 09:00 WIB di Gedung Art Center A, UNDIP. Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., Wakil Ketua MPR RI periode 2019-2024 dan 2024-2029 yang juga seorang arkeolog hadir sebagai pembicara. Turut hadir yakni Ketua Senat Akademik UNDIP, Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., I.P.U.; Dekan FIB UNDIP Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum.; Sekretaris MWA UNDIP, Prof. Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil; seniman lukis dari Jepara, Arrie Djatmiko; dan kurator seni rupa, Kuss Indarto.
Rektor UNDIP bersama dengan Wakil Ketua MPR RI, Dekan FIB UNDIP, Sekretaris MWA UNDIP, dan pelukis Arrie Djatmiko meresmikan pembukaan Pameran Lukisan Retrospeksi yang ditandai dengan pemotongan pita. Acara juga dimeriahkan dengan pentas seni tari tradisional meliputi Tari Saman, Tari Gambang Semarang, Tari Kuntulan, dan Tari Wanodya Tangkas.
Pameran lukisan retrospeksi mempersembahkan karya seniman lukis Arrie Djatmiko yang dikenal sebagai satu-satunya orang yang melukis sosok Ratu Kalinyamat, tokoh pahlawan wanita asal Jepara yang dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2023. Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. menyatakan takjub ketika menyaksikan langsung puluhan lukisan gaya realis yang menghiasi Art Center UNDIP. Sembari berkeliling di pameran lukisan terbesar di kampus Indonesia 2025 ini, Rektor UNDIP mencermati cerita-cerita yang berkembang dan terlukis dalam sejarah, “Luar biasa sekali lukisan-lukisan yang diciptakan oleh Arrie Djatmiko. Terlebih kita dapat menyaksikan langsung lukisan Ratu Kalinyamat, sosok wanita tangguh yang dianugerahi gelar Pahlawan Anti-Kolonialisme.”
Rektor UNDIP secara resmi membuka acara pada hari ini. Prof. Suharnomo menjelaskan, “Budaya adalah ‘driving civilization’ suatu bangsa. Dengan menjunjung kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa, eksistensi FIB UNDIP menjadi pembeda dari tren dunia. Selamat datang untuk semuanya, FIB UNDIP menghadirkan pakar dan pemerhati budaya pada hari ini. Dengan budaya hidup menjadi lebih indah.”
Dekan FIB UNDIP Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum. mengatakan bahwa acara ini merupakan apresiasi atas cipta rasa dan karya produk kebudayaan. “Yang kita datangkan saat ini, pameran lukisan dari Arrie Djatmiko, bukan sekadar lukisan biasa. Bingkai lukisan masuk dalam kategori klasik di Indonesia dengan standar Eropa,” ucapnya.
Prof. Alamsyah menyebutkan tujuan dari pagelaran ini adalah membentuk karakter dan peradaban berbasis budaya sesuai dengan tagline ‘UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat.’ “Ini adalah kolaborasi kampus budaya dengan banyak pihak untuk melindungi aspek warisan budaya Indonesia,” pungkasnya.
Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat menyampaikan orasi budaya bertajuk “Kebudayaan sebagai Identitas dan Perekat Bangsa.” Ia menyebutkan Pasal 32 UUD 1945 yang mengatur tentang Kebudayaan Nasional Indonesia, Pasal 18B ayat (2) UUD 1945 tentang Pengakuan Negara atas Kesatuan Masyarakat Hukum Adat, serta UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Semuanya bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika. Mampukah kita menjaga budaya akan tetap tumbuh di era teknologi dan popularitas? Budaya adalah perekat sosial, bersatu dengan toleransi, kebersamaan dan menjunjung tradisi lokal. Filosofi Bhinneka Tunggal Ika merupakan kristalisasi dialektika kebudayaan,” tuturnya.
Dr. Lestari Moerdijat menyampaikan apresiasi kepada FIB UNDIP yang turut aktif dalam rekonstruksi budaya, dengan menguatkan akar dan mengoptimalkan potensi gedung Art Center sebagai ‘cultural space.’ Di akhir orasi budaya ia menyimpulkan, “Pelestarian budaya itu jauh lebih dalam dari kata ‘lestari’ karena berasal dari dalam jiwa. Kebudayaan bukanlah batu nisan, tetapi nafas hidup dan memori kolektif suatu bangsa.”
Seniman Arrie Djatmiko ketika diwawancara rekan-rekan media nasional, membagikan sedikit cerita di balik pameran lukisan kali ini. Dirinya mengungkapkan bahwa berbagai tema lukisan merupakan ekspresi rasa. Baginya, melukis adalah belahan jiwa.
Menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mendukung program ‘Diktisaintek Berdampak’, serta SDGs ke-4 (Pendidikan Berkualitas), UNDIP memberikan akses kepada masyarakat luas untuk bersama mempelajari kebudayaan nasional melalui pameran lukisan retrospeksi. Puluhan lukisan karya Arrie Djatmiko dapat dikunjungi langsung pada tanggal 6-10 Oktober 2025 di Gedung Art Center A, UNDIP pukul 09:00-17:00 WIB dan dibuka untuk umum. (Komunikasi Publik/UNDIP/Titis)