UNDIP, Semarang (30/10) – Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Kerohanian bertema “Sinergi Spiritualitas dan Intelektualitas dalam Mencetak Insan Bermartabat dan Bermanfaat” pada Kamis, 30 Oktober 2025 di Muladi Dome UNDIP. Menghadirkan pembicara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Melalui acara ini, kampus UNDIP mengajak segenap civitas academica untuk memperkuat aqidah dan keimanan berbasis ilmu pengetahuan dan kerohanian.
Turut hadir yaitu Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Ketua Senat Akademik UNDIP periode 2025-2030, Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd., Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, S.Sos., M.Si., dekan fakultas/sekolah di UNDIP dan para tamu undangan dari dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa UNDIP.
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. menyebutkan kegiatan Pembinaan Kerohanian ini merupakan rangkaian dari Dies Natalis ke-68 UNDIP, di mana pada hari sebelumnya Rabu (29/10), UNDIP menggelar pagelaran Ketoprak. “Kegiatan ini adalah tanggung jawab UNDIP kepada anak bangsa untuk menciptakan karakter berakhlak mulia,” ucapnya dalam membuka sambutan.
Prof. Suharnomo kemudian menjabarkan berbagai upaya UNDIP untuk terus maju sebagai leading-university di Jawa Tengah dan Indonesia serta menuju World-Class University. Dia berkata, “Kita banyak bekerja sama dengan universitas dan lembaga di Indonesia dan internasional. Yang baru-baru ini adalah kerja sama dengan Harvard Medical School, US, dan Liverpool School of Tropical Medicine (LSTM), UK, untuk menanggulangi kemiskinan, risiko kematian ibu hamil, dan kasus stunting. Kemudian UNDIP juga berkolaborasi dengan UNIMUS dan Erasmus+ dalam peningkatan kapasitas pendidikan tinggi.”
Di wilayah Jawa Tengah, saat ini UNDIP melakukan penelitian terhadap pengaruh logam berat pada ikan di wilayah Pantura. Ada juga mesin desalinasi inovasi UNDIP yang unitnya sudah tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah. “Sesuai dengan tagline ‘UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat’ kampus kita sangat serius mengelola pendidikan secara akademik dan hasil inovasinya untuk kepentingan masyarakat,” ujar Prof. Suharnomo.
Rektor UNDIP melanjutkan, “It is a calling for us, menjadikan mahasiswa sebagai qualified jobseeker or running their own business. Mari berdoa bersama agar kita semua diberi kekuatan untuk menjaga amanah dalam mendidik putra putri bangsa.”
Mengawali ceramahnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Dia mengajak seluruh peserta yang hadir di Muladi Dome agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat terutama kesehatan. Hari ini adalah kali kedua Prof. Abdul Mu’ti hadir di kampus UNDIP, yang ungkapnya merupakan kampus representatif. Sebelumnya beliau hadir sebagai pembicara pada acara peringatan Nuzulul Qur’an dan Pendidikan di Masjid Kampus UNDIP pada Maret 2025 lalu.

Menceritakan konsep rezeki, Prof. Abdul Mu’ti berkata bahwa seluruh pintu rezeki harus disyukuri, tidak peduli besar atau kecil, baik yang terduga maupun tidak terduga. Bahwasanya keberkahan bukan dinilai dari jumlahnya melainkan manfaatnya. “Hendaknya kita fokus kepada kepuasan spiritual. Luruskan niat untuk istiqomah, bekerja untuk memajukan ilmu pengetahuan dan kemampuan diiringi dengan dedikasi,” pesannya.
Menuju fokus pada pemahaman mendalam, Kemendikdasmen memperkenalkan “Kebijakan Deep Learning” sebuah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendalami konsep esensial dengan tiga pilar utama: mindful learning (belajar dengan kesadaran), meaningful learning (belajar yang bermakna dan relevan), dan joyful learning (belajar dengan menyenangkan). Adapun kebijakan ini mulai diterapkan secara bertahap di institusi pendidikan dasar dan menengah mulai tahun ajaran 2025/2026.
Mengutip dari buku karya Robert Kiyosaki bertajuk Why ‘A’ Students Work for ‘C’ Students’ bahwa mengapa banyak lulusan yang pandai secara akademik bekerja untuk orang yang secara akademik berada pada level di bawahnya, dikarenakan semua hal terjadi karena sebuah alasan dan penting untuk semua orang untuk mengasah soft-skills. Berdasarkan The World Economic Forum, manusia perlu meningkatkan 21st-century skills berupa: critical thinking, communication, creativity, dan collaboration.
Akan tetapi dalam proses pembelajaran, Prof. Abdul Mu’ti mengingatkan agar kita senantiasa memilih jalan menuju kemuliaan. “Tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 70, bahwa Allah SWT memuliakan anak cucu Adam di darat dan di laut. Dan juga sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW—menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. Perbuatan kecil yang tidak kita sadari mungkin besar nilainya, seperti berbuat baik dan tersenyum kepada orang lain,” jelas Prof. Abdul Mu’ti di penghujung ceramahnya.
Kegiatan Pembinaan Kerohanian ini berjalan khusyuk dan penuh dengan wawasan baru. Acara ini sarat dengan nuansa islami dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan sari tilawah surat Ali ‘Imron ayat 102-103 dan surat Al-Mujadilah ayat 11, yang dilantunkan oleh Azahra Luthfiana Fauzia (mahasiswa FISIP Juara 3 cabang Tilawah Festival Rebana dan Seni Religi V Tingkat Nasional Tahun 2025) dan Ike Wahyuningsih (mahasiswa FKM Juara 3 cabang Syarihil Qur’an Festival Seni Islam Tingkat Nasional Tahun 2025). Terdapat juga penampilan sholawat dari Majelis Sholawat Nurul Ilmi (MSNI) Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNDIP dan UKM Ready. (Komunikasi Publik/UNDIP/Titis)








