Semarang (10/11) – Universitas Diponegoro menggelar Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025 di Lapangan Widya Puraya, Kampus UNDIP Tembalang. Upacara yang berlangsung khidmat pada Senin pagi, 10 November 2025 mengusung tema nasional ‘Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan’ dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas dan seluruh civitas academica di lingkungan UNDIP.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia, Drs. K.H. Saifullah Yusuf, S.I.P, yang mengingatkan bahwa kemerdekaan tidak lahir begitu saja, melainkan diperjuangkan dengan kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan. “Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama; membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan,” demikian disampaikan dalam naskah amanat tersebut.
“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Dengan bekerja, bergerak, dan berdampak,” pesan Menteri Sosial Saifulllah di akhir naskahnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Suharnomo juga menyampaikan apresiasi atas capaian terbaru Universitas Diponegoro dalam QS Asia University Rankings, yang menempatkan UNDIP pada peringkat 106 Asia dan peringkat 25 di Asia Tenggara, meningkat 28 peringkat dari tahun sebelumnya. Rektor menegaskan bahwa capaian ini bukan semata soal peringkat, tetapi bukti bahwa kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas dari civitas academica membawa kampus ini ke arah yang makin bermartabat dan bermanfaat.

“Peringkat bukan tujuan akhir. Tujuan kita adalah mendidik mahasiswa menjadi pribadi yang mandiri, siap bekerja atau membangun usaha sendiri, dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat. Namun, pemeringkatan tetap penting sebagai ukuran posisi UNDIP di antara perguruan tinggi lainnya,” ujarnya.
Rektor juga menyoroti prestasi mahasiswa yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Salah satu capaian gemilang adalah keberhasilan UNDIP meraih Juara Pertama Satria Data Big Data Challenge tingkat nasional di bawah naungan Diktisaintek. Prestasi ini menunjukkan kuatnya sinergi antara dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dalam membangun ekosistem pembelajaran yang unggul, adaptif dan berdaya saing tinggi.
Prof. Suharnomo berharap capaian tersebut semakin memperkuat budaya akademik yang sehat dan membahagiakan, sekaligus menjadi bukti bahwa proses internal di lingkungan perguruan tinggi terus bergerak ke arah yang lebih baik. Dengan semangat kolaborasi, integritas, dan pengabdian, Rektor mengajak seluruh civitas academica untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja demi keberlanjutan UNDIP sebagai kampus yang bermartabat dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari upacara, dibacakan pula pesan-pesan perjuangan para Pahlawan Nasional Indonesia yang sarat makna. Dr. Cipto Mangunkusumo menyatakan “Perlawanan yang tidak lahir dari pikiran merdeka hanyalah letupan emosi, bukan perjuangan”. Sementara Nyi Ageng Serang mengingatkan bahwa kelemahan fisik bukan alasan untuk menyerah, sebab kekuatan jiwa bisa lebih tajam dari keris. Sutan Sjahrir mengajarkan kebebasan berpikir sebagai bentuk pertama dari kemerdekaan, Raden Dewi Sartika menanamkan semangat pendidikan bagi perempuan sebagai kekuatan bangsa, H.O.S. Tjokroaminoto menekankan bahwa pemimpin sejati adalah yang menuntun, bukan sekadar memerintah, dan Ki Bagus Hadikusumo berpesan kemerdekaan adalah amanah Tuhan yang harus dijaga dengan iman dan ilmu.
Melalui peringatan ini, UNDIP meneguhkan kembali peran perguruan tinggi sebagai pusat pencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kukuh dalam nilai kebangsaan dan kepedulian sosial. Dengan semangat “Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan,” UNDIP berkomitmen melangkah maju menghadirkan kebermanfaatan seluas-luasnya bagi negeri. (Komunikasi Publik/ UNDIP/DHW & Nabila; Ed. Nurul)








