UNDIP Dorong Pengembangan Kawasan Transmigrasi Muara Kuang – Sumatera Selatan: dari Infrastruktur hingga Komoditas Unggulan

UNDIP, Muara Kuang, Ogan Ilir (10/11) – Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kawasan transmigrasi di Indonesia. Selasa, 30 September 2025, melalui Program Transmigrasi Patriot, tim UNDIP yang dipimpin oleh Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., MPS selaku Person in Charge (PIC) Program Transmigrasi Patriot, bersama Prof. Dr. Walter Timo de Vries dari Technical University of Munich (TUM), Jerman, serta Prof. Dr. Achmad Zulfa Juniarto selaku PIC Kegiatan Ekspedisi Patriot, melakukan kunjungan ke Kawasan Transmigrasi Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir.

Tim Universitas Diponegoro melakukan peninjauan langsung ke lokasi transmigrasi dengan total 15 kepala keluarga (KK) dari total sebelumnya adalah 100 kepala keluarga (KK) pada tahun 2013. Penduduk yang masih memilih bertahan karena tidak memiliki alternatif lain. Komoditas utama yang menjadi sumber mata pencarian utama masyarakat adalah karet.

Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Alfian, S.Sos. sebagai Camat Muara Kuang dan masyarakat menyampaikan apresiasi dan rasa senang atas keberlanjutan program transmigrasi, sekaligus menyambut baik perhatian pemerintah dan dukungan dari UNDIP melalui kegiatan ini. Namun demikian, sejumlah persoalan juga masih dihadapi masyarakat di lapangan. Beberapa isu yang menjadi perhatian utama antara lain kondisi infrastruktur dan layanan dasar seperti listrik yang belum memadai serta rumah penduduk yang mengalami kerusakan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro, yang diketuai oleh Prof. Ir. Didik Wisnu Widjajanto, M.Sc. Res., Ph.D., dan beranggotakan Jon Andri Efendi Tumanggor (Alumni FPP – Peternakan), Lidya Annisa Putri (FT – Perencanaan Wilayah dan Kota), Muhammad Abduh Rasyid Ridho (FPP – Agroekoteknologi), dan Widya Endang Hartina (Mahasiswa S2 FEB – Manajemen).

Selain itu, menurut keterangan masyarakat setempat, penduduk di Muara Kuang tengah mengembangkan budidaya jeruk sebagai potensi unggulan daerah. Sayangnya, tanaman jeruk tersebut menghadapi kendala penyakit kuning, dan hingga saat ini belum ada penyuluhan maupun pendampingan teknis terkait jenis pupuk dan metode penanganan yang tepat dari pihak berwenang.

Kegiatan monitoring ini sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya: SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi transmigran, SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan) pemerataan pembangunan antar wilayah melalui transmigrasi, dan SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) mewujudkan kawasan transmigrasi yang layak huni dan berkelanjutan.

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi wujud nyata komitmen Universitas Diponegoro dalam mendukung keberhasilan program transmigrasi sekaligus memastikan bahwa program transmigrasi tidak hanya memindahkan penduduk, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Universitas Diponegoro konsisten menghadirkan kontribusi nyata bagi bangsa: UNDIP Bermanfaat, UNDIP Bermartabat. (Komunikasi Publik/UNDIP/Tim Ekspedisi Patriot Muara Kuang)

Tim Universitas Diponegoro bersama Prof. Dr. Walter Timo de Vries (TUM Jerman) meninjau kediaman warga di kawasan transmigrasi Muara Kuang
Share this :