UNDIP dan Technical University of Munich (TUM) Soroti Tantangan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Parit Rambutan Melalui FGD dan Kunjungan Lapangan Terkait Konflik Batas Administrasi

UNDIP, Parit Rambutan, Ogan Ilir (13/11) – Tim Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., MPS selaku Person in Charge (PIC) Program Transmigrasi Patriot, Prof. Dr. Achmad Zulfa Juniarto selaku PIC Kegiatan Ekspedisi Patriot, serta Prof. Dr. Walter Timo de Vries dari Technical University of Munich (TUM), Jerman, menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Rembug Perencanaan: Evaluasi Pengembangan Kawasan Transmigrasi (KT) Parit Rambutan” di Gedung Kantor Tim Penggerak PKK Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian monitoring dan evaluasi Program Transmigrasi Patriot UNDIP, yang bertujuan meninjau kondisi aktual serta arah pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Ogan Ilir. FGD melibatkan perwakilan pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat transmigran sebagai langkah kolaboratif dalam menyusun rekomendasi strategis bagi penguatan kawasan transmigrasi.

Prof. Wiwandari Handayani menegaskan pentingnya kegiatan evaluasi ini untuk memahami tantangan dan potensi setiap kawasan transmigrasi. “kegiatan ini merupakan bagian dari keterlibatan aktif Universitas Diponegoro bersama Kementerian Transmigrasi dalam memperkuat kolaborasi akademik untuk mendukung pembangunan kawasan transmigrasi di Indonesia,” ujarnya.

Tim Universitas Diponegoro bersama Prof. Walter Timo de Vries dari Technical University of Munich (TUM) melakukan kunjungan ke rumah Willy Ahmad Yan sebagai Kepala Desa Sungai Rambutan, untuk berdiskusi mengenai kondisi wilayah transmigrasi setempat. Dalam pertemuan tersebut, tim menerima berbagai keluhan masyarakat, terutama terkait status lahan dan batas administrasi antara Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muara Enim di bagian utara Kawasan Transmigrasi Mandiri (KTM) Parit Rambutan. Lahan di wilayah utara yang semula direncanakan sebagai Lahan Usaha (LU) bagi transmigran kini diklaim sebagai bagian Kabupaten Muara Enim. Akibatnya, warga Satuan Permukiman 2 (SP2) belum menerima Lahan Usaha II (LU2), sementara di Satuan Permukiman 1 (SP1) dan Satuan Permukiman 3 (SP3) masih terdapat beberapa kepala keluarga yang belum memperoleh hak lahan maupun Sertifikat Hak Milik (SHM).

Kegiatan monitoring ini juga melibatkan Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro yang diketuai oleh Prof. Dr.sc.agr. Iwan Rudiarto, S.T., M.Sc. dengan anggota: Ahmad Muzaki Khoiruman (Mahasiswa FSM – Biologi), Deviasri Triyana (Alumni FT – Perencanaan Wilayah dan Kota), Faradita Cindy Larasati (Mahasiswa FPP – Agroekoteknologi), dan Hadi Wirayudha (Mahasiswa S2 FT – Perencanaan Wilayah dan Kota).

Kegiatan monitoring ini sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya: SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi transmigran, SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan) pemerataan pembangunan antar wilayah melalui transmigrasi, dan SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) mewujudkan kawasan transmigrasi yang layak huni dan berkelanjutan.

Universitas Diponegoro konsisten menghadirkan kontribusi nyata bagi bangsa: UNDIP Bermanfaat, UNDIP Bermartabat. (Komunikasi Publik/UNDIP/Tim Ekspedisi Patriot Parit Rambutan)

Tim Universitas Diponegoro bersama Prof. Walter Timo de Vries dari Technical University of Munich (TUM) mengunjungi Kawasan Transmigrasi (KT) Parit Rambutan
Share this :