Tahun 2002 dengan menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar pada waktu itu telah menetapkan Hari Buku Nasional pada tanggal 17 Mei yang disamakan dengan tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tanggal 17 Mei 1980. Seperti diketahui bahwa berbicara tentang buku pasti dikaitkan dengan minat baca masyarakat . Data tahun lalu dari studi Most Littered Nation in the World yang pernah dirilis Central Connecticut State University, dinyatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia ada pada ke-60 dari 61 negara. Sehingga berbagai upaya perlu dilakukan untuk menaikkan peringkat tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya dibarengi dengan peningkatan permintaan dan kebutuhan informasi dari berbagai kalangan masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pengelola informasi termasuk perpustakaan. Dalam era digital buku tidak lagi hanya berbentuk teks melainkan dalam bentuk elektronik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan layanan kepada masyarakat. Untuk itulah maka UPT Perpustakaan Undip dalam rangka memperingati dan mensosialisasikan hari buku nasional tersebut telah menyediakan souvenir bagi pemustaka yang memberikan apresiasi dengan memanfaatkan sarana foto (fotobooth) di hall UPT Perpustakaan dengan slogan DENGAN BUKU AKU TAHU. Souvenir diberikan kepada tiga pengunjung pertama yang memberikan apresiasi pada hari Kamis, 17 Mei 2018. Kepala Subbag Tata Usaha UPT Perpustakaan, Sugiyanto, S.Pd. menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan buku, minat baca, how to use library akan lebih sering diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan dalam rangka meningkatkan fungsi dan perannya sebagai pengelola dan penyedia informasi, pendidikan, penelitian dan rekreasi yang bermuara pada meningkatnya minat baca masyarakat khususnya sivitas akademika Universitas Diponegoro. (yy)