Pada hari Selasa (5/11), Fakultas Psikologi kembali mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan keterampilan pengelolaan stres. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari serial kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh tim dosen peminatan Psikologi Klinis yang terdiri dari Salma, Dian Veronika Sakti Kaloeti, dan Annastasia Ediati. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 13.30 hingga 16.00 ini diikuti oleh kurang lebih 50 peserta tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Diponegoro, yaitu tenaga kependidikan dari Fakultas Sains dan Matematika, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Psikologi. Pada kegiatan pengabdian kali ini, keterampilan yang dilatihkan kepada peserta adalah “Awas pada Badan”. Kegiatan ini bertempat di ruang Aula Prof. Darmanto Jatman Fakultas Psikologi.
Teknik “Awas pada Badan” merupakan salah satu teknik pengelolaan stres berbasis kearifan lokal yang dikembangkan oleh Yohanis Franz La Kahija, dosen Fakultas Psikologi yang juga menjadi fasilitator/ narasumber kegiatan pengabdian ini. Dalam kearifan Timur di Indonesia yang diajarkan melalui tradisi agama dan budaya, individu yang sehat mental dicirikan sebagai individu yang senantiasa eling lan awas. Eling berarti senantiasa ingat akan keberadaan diri dan tujuan berada di dunia, sedangkan awas berarti senantiasa sadar akan apa yang sedang dialami di sini dan saat ini.
Dengan berbagai tugas dan tuntutan yang dihadapi oleh tenaga kependidikan, tenaga kependidikan rentan untuk menjadi tidak awas, salah satunya adalah tidak awas terhadap sensasi badan. Ketidak-awas-an terhadap sensasi badan ini selanjutnya dapat meningkatkan risiko penyakit fisik yang disebabkan oleh kelelahan psikologis. Kondisi ini tentu saja dapat menghambat kinerja optimal dari tenaga kependidikan secara jangka panjang.
Dalam kegiatan pengabdian ini, peserta dikenalkan mengenai konsep awas pada badan serta diahak berlatih bersama teknik pengelolaan stres awas pada badan. Melalui kegiatan ini peserta diharapkan dapat merasakan manfaat berupa kondisi fisik dan mental yang lebih rileks serta diperolehnya keterampilan baru untuk diterapkan sehari-hari demi mendukung kesehatan mental. (SAL)