Guru Besar FPP UNDIP Sampaikan Teknologi Pupuk Kandang Plus pada Orasi Purna Adi Cendekia

Bermula pada tahun 1978, Prof. Dr. Ir. Dwi Retno Lukiwati, M.S. mulai mengabdi di kampus Universitas Diponegoro (Undip). Guru Besar bidang Ilmu Tanaman Makanan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip itu telah masuki masa purna tugasnya pada tahun ini.

Dalam rangka memberi penghargaan dan penghormatan atas sumbangsih dan dedikasi yang telah diberikan, Undip menggelar Sidang Terbuka Purna Adi Cendekia pada Rabu (06/07) bertempat di Gedung Prof. Soedarto, S.H., Kampus Undip Tembalang. Pada acara tersebut Prof. Dr. Ir. Dwi Retno Lukiwati, M.S. berkesempatan menyampaikan perjalanan awal karirnya di Undip hingga purna tugas sebagai salah satu Guru Besar Undip.

Wanita kelahiran Surakarta, 17 Juni 1952 ini mengungkapkan hampir 44 tahun bernaung dibawah nama besar Undip. Meniti karir dengan penuh suka cita sejak masih berstatus mahasiswa hingga mencapai jabatan tertinggi yaitu Guru Besar.

“Ketika saya melamar mengabdi di Undip pada tahun 1978, saya masih berstatus mahasiswa tingkat akhir. Tak terlupakan jasa bapak Letkol drh. Soetopo Andar (Alm) yang telah membukakan pintu awal saya mengabdi di Undip.” ucap Prof. Dwi Retno.

Guru Besar yang memiliki hobi menari dan bermain band ini menuturkan, pada tahun 1974 ia sudah menjadi Asisten Praktikum Tanaman Pakan Ternak. Kemudian ia melanjutkan studi S2 Agronomi dan S3 Ilmu Ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan masing-masing menggunakan beasiswa TMPD (Tim Manajemen Program Doktor) dan SEARCA (Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture). Selain itu, sebagian penelitian saat menjalani studi S3 dilaksanakan di UPLB (The University of the Philippines Los Baños).

Memasuki masa studi S3, Prof. Dwi Retno mulai bergabung dalam pelaksanaan penelitian dengan dana Skim Hibah Bersaing tahun 1992-1996. “Sebagian data tersebut untuk Disertasi saya dan salah satu output Skim Hibah Bersaing adalah publikasi di konferensi internasional. Maka sejak saat itu sering presentasi di konferensi internasional di luar negeri.” jelasnya.

Setelah menyelesaikan studi Doktornya, Prof. Dwi Retno melanjutkan penelitian-penelitiannya yang berfokus pada Teknologi Pukan Plus (Pupuk Kandang yang diperkaya oleh nitrogen dan fosfat alam). Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro, namun kadarnya rendah. Kendala ini dapat diatasi dengan menambahkan sumber nitrogen organik (legum) dan fosfat organik (guano) maupun fosfat alam (batuan fosfat), dan telah di uji coba dengan menggunakan tanaman jagung manis.

Selain itu, dengan menggunakan dana Hibah Bersaing, Strategi Nasional, Professorship Program, dan PTUPT, serta dana dari Undip, Prof. Dwi Retno telah mempresentasikan hasil penelitian-penelitiannya dalam konferensi internasional di lebih dari 16 negara di dunia.

“Sudah pasti banyak pengalaman, kenikmatan, dan kemudahan, serta api semangat yang saya dapatkan untuk menggapai asa dibawah naungan kibar panji Diponegoro. Saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf bila ada kesalahan selama mengabdi dan berjuang meniti karir di Universitas Diponegoro.” pungkas Prof. Dwi Retno.

Share this :

Category

Arsip

Related News