Dalam rangka memaksimalkan pencapaian Indeks Kinerja Utama (IKU) Rencana Strategis (Renstra) Universitas Diponegoro (Undip) tentang Jumlah Laman Program Studi (Prodi) yang berbahasa Inggris dan Update Official Website masing-masing Fakultas/Sekolah, Departemen, dan Program Studi (Prodi), Undip baru saja menggelar Workshop Pendampingan Website Bilingual dan Standardisasi Website Universitas Diponegoro Tahun 2022 pada Jumat s.d. Sabtu, 12 s.d. 13 Agustus 2022 bertempat di Lorin Solo Hotel.
Acara dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis, Wakil Dekan II masing-masing Fakultas dan Sekolah, Kepala Biro Komunikasi dan Bisnis, Direktur Direktorat Teknologi Informasi, Komunikasi dan Pelaporan, dan perwakilan Tenaga Kependidikan (Tendik) masing-masing Fakultas dan Sekolah di lingkungan Undip.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D., mengungkapkan bahwa ketersediaan informasi di website sangat penting bagi seluruh mahasiswa, baik itu mahasiswa Indonesia ataupun mahasiswa asing. Dengan semakin banyaknya mahasiswa asing yang kuliah di Undip, fasilitas website berbahasa inggris juga diperlukan sebagai salah satu sumber informasi.
“Terkait penerimaan mahasiswa internasional dan dalam upaya menuju Undip sebagai World Class University (WCU), fasilitas website berbahasa Inggris sangat diperlukan. WCU tentunya harus memenuhi standar kebutuhan cakupan informasi yang meyakinkan bagi user, artinya user itu harus bisa mengetahui bagaimana keadaan Undip secara keseluruhan, sebelum mereka memutuskan kuliah di tempat kita.” jelas Prof. Budi.
Kurangnya fasilitas website berbahasa Inggris dapat berdampak kurangnya informasi untuk calon mahasiswa internasional mendaftar di Perguruan Tinggi. “Sebenarnya cukup banyak calon mahasiswa internasional yang mendaftar, tapi pendaftaran menjadi terhambat ketika mereka tidak mengikuti prosedur/alur berikutnya dikarena tidak memiliki informasi yang mencukupi.” tuturnya.
Prof. Budi menambahkan ketersediaan informasi yang komprehensif dan website berbahasa Inggris dapat menjadi salah satu benchmark yang penting bagi Undip. “Itu semua tidak mungkin terjadi kalau kita tidak memiliki fasilitas informasi dan ketersediaan informasi yang mudah di akses bagi audience internasional. Kalau kita menyasar mahasiswa dari mancanegara tentu saja kita perlu website berbahasa Inggris.” terangnya.
Selain itu, kelengkapan fasilitas dalam sebuah website berkaitan erat dengan pelayanan informasi dan kepuasan publik. “Dengan demikian Universitas diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan calon mahasiswa termasuk mahasiswa internasional. Selain itu pula dapat mendongkrak indikator kinerja dan pemeringkatan kita dalam beberapa aspek. Jadi harus semakin variatif dan semakin up to date informasi yang tersedia di webite kita.” pungkasnya.