Semarang-Jawa Tengah(15/10). Universitas Diponegoro menggelar upacara Dies Natalis ke-65 Universitas Diponegoro bertempat di gedung Prof. Soedarto, SH kampus Undip Tembalang pada Sabtu(15/10). Perayaan Dies Natalis ke-65 ini mengusung tema “Kolaborasi, Konektivitas, Kemandirian”. Menghadirkan Menko Polhukam RI Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Negara, Demokrasi dan Kesejahteraan Rakyat.
Mengawali orasi ilmiah, Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H. menyampaikan bahwa usia 65 tahun merupakan capaian penting dan berarti bagi Undip. Selama 65 tahun, Undip telah berkontribusi menjalankan salah satu amanat konstitusional UUD 1945, yakni turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Selama 65 tahun, Undip telah menjalani kiprah mulia sebagai simpul dan pilar utama pembangunan di bidang pendidikan. Dan selama 65 tahun, Undip telah menghasilkan banyak alumni yang berkualitas dan berintegritas.
Prof. Mahfud berpesan untuk menjaga agar demokrasi berjalan secara sehat, pembagian peran lembaga-lembaga demokrasi dan lembaga-lembaga ekonomi perlu ditentukan secara tegas. Negara perlu melakukan intervensi supaya kekuatan ekonomi pasar yang diterapkan tidak kemudian terus memperlebar ketimpangan dan menyebabkan lembaga-lembaga demokrasi tidak dapat berperan optimal dengan memberikan pembatasan-pembatasan terhadap peran pelaku ekonomi di ranah politik. Berbagai kelemahan sistem demokrasi elektoral yang ada juga perlu diperbaiki untuk memastikan bahwa demokrasi Indonesia tetap sehat, di mana kesetaraan politik tetap dapat dijaga. Jika demokrasi tidak diperbaiki lagi, maka meskipun ekonomi tumbuh tapi kesejahteraan dan keadilan akan terus mundur. Dan jika keadaan tak kunjung baik, maka akan terjadi linearitas 4 DIS (Disorientasi, Distrust, Disobedience, Disintegrasi).
“Semoga dalam usia ke-65 tahun ini, Undip semakin eksis dan dapat terus meningkatkan peran dan kiprahnya dalam pengembangan keilmuan, mampu membuktikan manfaat dan makna eksistensinya bagi masyarakat, sekaligus mampu untuk terus mendorong dan mengembangkan riset yang memberikan kemanfaatan untuk kemajuan bangsa dan negara sesuai visi Undip” ungkapnya.
Sementara dalam sambutannya Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. menuturkan status Undip menjadi PTNBH menuntut adanya perubahan pola pikir yang besar bagi seluruh sivitas akademika. Status baru ini memberikan kewenangan yang lebih besar dalam mengatur dan mengelola universitas, namun sekaligus merupakan tantangan dan menuntut tanggungjawab yang besar pula.
Kebijakan Undip untuk terus menentang dan menolak berbagai bentuk radikalisme, juga menjadi daya tarik, khususnya bagi para orang tua. Hal ini tampak dari situasi Undip yang selalu kondusif, menjunjung tinggi nilai-nilai moral bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kenyataan bahwa mahasiswa Undip berasal dari berbagai suku, agama, ras dan golongan merupakan cerminan dari hal tersebut di atas.
“Kami yakin bahwa Undip menjadi PTNBH juga memberikan peluang bagi Undip untuk mengembangkan program dan kebijakan dalam rangka mencapai universitas riset yang unggul, maju, modern dan sustainable sesuai dengan visi Undip. Disisi lain dalam mengelola Undip melalui kebijakan, program dan kegiatan selalu berdasarkan kepada nilai-nilai Pangeran Diponegoro yakni jujur, berani, adil dan peduli” terangnya.
“Posisi dan kondisi Undip saat ini tidak lepas dari dukungan yang besar dari mahasiswa, tenaga kependidikan maupun para dosen. Berbagai prestasi yang sudah ditorehkan para mahasiswa baik di tingkat nasional maupun internasional telah membawa nama Undip sangat baik. Pada ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional tahun 2022 yang baru diumumkan beberapa hari yang lalu, mahasiswa Undip yakni Ilham Muhammad menjadi Juara 1 jenjang Sarjana dan Nazilatul Hidayah mendapatkan Juara 3 jenjang Vokasi” lanjut Rektor.
“Universitas Diponegoro akan selalu berdiri di depan dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia, menjaga NKRI, meningkatkan nama besar bangsa Indonesia di dunia internasional serta turut mengakselerasi upaya pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas 2045” pungkasnya.(Lin,Ut-Humas)