Menteri Lingkungan Hidup ajak Peneliti UNDIP Aplikasikan Inovasi Pengelolaan Sampah di Masyarakat dan Industri

UNDIP, Semarang (16/12) – Kompleks Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Universitas Diponegoro menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) pada Selasa, 16 Desember 2025. Kunjungan ini berlangsung bertepatan dengan penyelenggaraan ajang pemeringkatan internasional UI GreenMetric yang tahun ini digelar di Kampus Universitas Diponegoro.

Didampingi Rektor Universitas Diponegoro, Kepala UI GreenMetric, serta Kepala UPT Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) UNDIP, Menteri Lingkungan Hidup meninjau langsung berbagai inovasi pengelolaan sampah yang dikembangkan UNDIP. Salah satu inovasi yang menjadi perhatian adalah mesin pirolisis katalis, teknologi yang mampu mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar cair dan gas. Sementara residu hasil proses pirolisis berbentuk padat atau wax yang juga memiliki nilai guna. Selain pengolahan sampah anorganik, Menteri Lingkungan Hidup juga meninjau pengelolaan sampah organik di TPST UNDIP.

Kunjungan ini menjadi bentuk pengakuan pemerintah pusat bahwa inovasi pengelolaan sampah yang dikembangkan Universitas Diponegoro relevan dengan kebutuhan nasional, khususnya dalam penataan dan pengelolaan lingkungan. Menteri Lingkungan Hidup menilai inovasi tersebut tidak hanya berhenti pada tahap riset, tetapi perlu ditingkatkan skalanya agar dapat dimanfaatkan secara lebih luas.

Menteri Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong pengembangan hasil-hasil riset melalui kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan kawasan industri. Upaya tersebut mencakup penyempurnaan desain inovasi, pematenan, hingga pemanfaatan oleh pemerintah maupun sektor swasta.

“Jadi saya ingin bersama-sama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, untuk meng-scale-up hasil-hasil riset. Sekali lagi, ayo sudah cukup risetnya. Kita sekarang scale-up, jangan berhenti di riset. Indonesia perlu banyak dukungan, analisa eksata untuk menyelesaikan tata lingkungan kita. Saya akan segera undang pak Rektor UNDIP, bersama pimpinan 7 kawasan industri di Jawa Tengah untuk menyelesaikan semua desain-desain inovasinya ini sehingga ada patennya dan Pemerintah bisa beli, swasta bisa beli”, jelas Dr. Hanif Faisol Nurofiq,Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH

Rektor Universitas Diponegoro menyambut baik arahan tersebut dan menegaskan komitmen UNDIP untuk segera mengembangkan inovasi ke tahap implementasi industri. UNDIP juga menargetkan penerapan sistem zero waste di lingkungan kampus, sehingga tidak lagi menyumbangkan sampah ke tempat pembuangan akhir di Kota Semarang.

“Ya, saya rasa masukan pak menteri sangat baik, kita scale-up segera untuk masuk ke dunia industri. Skala lab sudah harus kita tinggalkan. Kita juga berkomitmen UNDIP tidak akan menyumbangkan sampah ke TPS di kota Semarang. Biasanya kita satu ton, sekarang sudah zero. Alhamdulillah mudah-mudahan nanti kita juga bisa merambah untuk membantu masyarakat sekitar. Tidak hanya sampah UNDIP yang kita tangani tetapi sampah di sekitar UNDIP dan kemudian kabupaten lainnya. Kita sekarang sedang kerja sama dengan Pemalang, mudah-mudahan hasilnya bagus. Setelah itu baru kita scale-up, kita terapkan di tempat lainnya”, ujar Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si

Dengan menggandeng pemerintah provinsi, perguruan tinggi, dan pimpinan kawasan industri, diharapkan proses transformasi hasil riset menjadi teknologi siap pakai dapat berjalan lebih cepat. Strategi ini tidak hanya mendorong inovasi memiliki nilai komersial, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi lingkungan, masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi regional. (Komunikasi Publik/UNDIP/Ninok Hariyani)

Share this :