Dalam rangka mendukung visi Universitas untuk menjadi World Class University, Universitas Diponegoro (Undip) turut aktif dalam menjalankan program Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melalui kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Komitmen ini ditunjukkan dengan fasilitas pendidikan dan penelitian yang berkualitas juga dukungan terhadap kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang tepat sasaran. Melalui Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART), kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini, salah satunya diimplementasikan. D-DART yang merupakan unit di bawah pengelolaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), bertugas sebagai Satgas Bencana di Undip. Tim D-DART terdiri dari para dosen, tenaga kependidikan dan juga mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan baik medis maupun non-medis. Selain itu, dalam D-DART juga tergabung para relawan dari internal dan eksternal.
Terkait dengan Bencana Gempa Bumi di Cianjur Undip telah mengirimkan 3 Tim: D-DART, Relawan Pengabdian dan P2KKN. D-DART telah mengirimkan Surveillance Team sesaat setelah kejadian pada akhir November 2022 lalu (Tim Pertama). Tim ini bertujuan untuk melakukan identifikasi kebutuhan dan keadaan di lokasi kejadian sehingga tim selanjutnya dapat dilengkapi dengan kebutuhan medis maupun logistik yang sesuai. Berdasarkan hasil dari Surveillance Team, Tim Medis kemudian diberangkatkan pada hari Selasa, 6 Desember 2022 dari Gedung ICT LPPM Undip pada pukul 09.00 WIB. Telah dilakukan seremonial pelepasan Tim oleh Ketua LPPM, Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., yang terdiri dari para dokter, perawat dan juga mahasiswa. Tim Medis ini juga dilengkapi oleh tenaga ahli dalam bidang kejiwaan.
Dalam arahannya, dr. Achmad Zulfa Juniarto, M.Si.Med, MMR, Sp.And.(K), Ph.D, sebagai Ketua Umum D-DART, menyampaikan bahwa Tim Medis ini diberangkatkan sebagai bagian dari komitmen kehadiran Undip untuk para korban bencana alam di Cianjur. “Di D-DART, kami bekerja dalam tim yang umumnya diawali dengan keberangkatan Surveillance Team sesaat setelah bencana terjadi. Selanjutnya, kami berusaha untuk mengirimkan beberapa Tim secara berkala selama Disaster Cycle. Hal ini bertujuan untuk membantu revitalisasi para korban pasca bencana dan juga Tim yang kami kirimkan biasanya bertugas sekitar 3-4 hari untuk kemudian digantikan dengan Tim selanjutnya”, tambahnya.
Adapun Tim Medis yang diberangkatkan ialah Dr. Meidiana Dwidiyanti, S.Kp., M.Sc, Dr. Drs. Suroto, M.Pd, dr. Satrio Adi Wicaksono, Sp.An KAO dan dr. Achmad Khoiru Zadit Taqwa. Tim diberangkatkan dalam tiga armada yang membawa logistik dan kebutuhan medis pasca bencana. Selain itu, terdapat 7 mahasiswa yang juga tergabung dalam Tim Medis ini. Semoga para korban dan juga relawan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Pulihlah, Ibu Pertiwi. (AS)