Banjir bandang melanda perumahan Dinar Indah Meteseh, Kota Semarang pada Jumat (6/1) sore. Banjir yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan oleh air Sungai Pengkol yang meluap disertai jebolnya tanggul pembatas sungai dengan wilayah perumahan karena curah hujan yang tinggi. Selain di Perumahan Dinar Indah Meteseh, luapan air juga terjadi di Kelurahan Sendangguwo dan Kelurahan Rowosari.
Rektor Universitas Diponegoro Prof Yos Johan Utama memberikan arahan kepada Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T. selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Undip dan Prof. Dr. Rahayu, S.H., M.Hum., selaku Wakil Ketua LPPM untuk menugaskan semua tim pengabdian di bawah LPPM, salah satunya Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Undip yang dikepalai oleh Kurniawan Teguh Martono., S.T., M.T. dan sekretarisnya, Satriyo Adhy., S.Si., M.T., bersama tim untuk terjun langsung ke lokasi banjir, Sabtu (7/1).
P2KKN Undip memberikan bantuan bagi korban yang terkena musibah banjir sebagai aksi cepat sigap dalam menanggapi bencana yang terjadi. Bantuan telah disesuaikan dengan kebutuhan dan fokus pada peralatan kebersihan serta susu bagi anak-anak.
“P2KKN menurunkan dosen KKN dan mahasiswa yang tergabung dalam program KKN tematik yang membantu dalam pembersihan lumpur dan sisa puing-puing paska banjir, serta membersihkan lingkungan dan rumah penduduk yang terdampak banjir. Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian, melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban para korban” tutur Kurniawan Teguh.
Aksi Undip tanggap pada bencana banjir tersebut merupakan bakti Undip bagi negeri melalui aksi sosial atau kemanusian dan merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat sekaligus tanggung jawab Undip untuk turut berkontribusi dalam penanganan musibah bencana alam yang terjadi di Indonesia. (Lin-Humas)