Turut Berkontribusi Menanggulangi Banjir, UNDIP Tanam 7.500 Pohon Randu di KHDTK Wanadipa Penggaron

Semarang – Jawa Tengah (31/1). Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon bersama antara Universitas Diponegoro, Perum Perhutani, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Perkumpulan Perlebahan Jawa Tengah (PPJT) pada Selasa, 31 Januari 2023 bertempat di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanadipa Undip Penggaron, Kabupaten Semarang. Pada kegiatan ini sebanyak 7.500 batang pohon Randu ditanam di sekitar area KHDTK Wanadipa Undip.

Wakil Rektor Komunikasi dan Bisnis Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D. dalam sambutannya mengungkapkan kegiatan penanaman pohon bersama ini merupakan satu rangkaian yang tengah dilakukan Undip untuk menjaga kelestarian hutan konservasi. Kegiatan penanaman pohon Randu ini juga dapat berkontribusi untuk menanggulangi bencana alam banjir di hilir Sungai Babon.

“Ketika musibah banjir terjadi di daerah Meteseh, Undip turut menerjunkan tim tanggap darurat untuk membantu warga sekitar yang terdampak. Selanjutnya, bersama BPP (Badan Perencanaan dan Pengembangan) Undip kita merespon musibah itu secara berkelanjutan, selain memberikan tim tanggap darurat dan bantuan sembako, kita melakukan kajian riset di daerah banjir sampai ke hulu Sungai Babon. Kita susun langkah yang strategis agar bencana yang serupa bisa dicegah di masa yang akan datang.” tutur Prof. Budi.

Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D. (tengah) saat menyampaikan sambutan pada acara penanaman 7.500 pohon Randu, Selasa (31/01). Didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Semarang, Heru Purwantoro, S.Sos., M.M. (kiri) dan Wakil Kepala BPP Undip Prof. Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. (kanan)

“Selanjutnya kita menginisiasi dengan beberapa pihak untuk melakukan penghijauan yang intensif, termasuk hari ini kita menanam pohon Randu sebanyak 7.500 batang. Diharapkan itu bisa berkontribusi didalam menanggulangi penyebab banjir di hilir Sungai Babon.” sambungnya.

Selain itu, Prof. Budi berharap dengan penanaman pohon Randu di KHDTK Wanadipa Undip dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. “Kita memilih pohon Randu karena dua alasan, pertama adalah pemanfaatan bunganya, nanti ada pemanfaatan oleh Perkumpulan Perlebahan Jawa Tengah (PPJT), dimana mereka bisa memelihara lebah madu untuk mendapatkan sari pati dari bunga pohon Randu itu. Dan kedua adalah pemanfaatan buah Randunya, itu nanti ada yang mengelola untuk diekspor dan untuk keperluan industri.” ungkapnya.

Mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Bidang Pengelolaan DAS dan KSDA Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Soegiharto, S.Hut., M.P. mengungkapkan bahwa KHDTK Wanadipa Undip menjadi salah satu tempat untuk pengembangan riset di bidang kehutanan dan lingkungan hidup. “KHDTK Wanadipa Undip ini salah satu KHDTK di Jawa Tengah yang perkembangannya sangat pesat. Dengan kegiatan ini semoga menjadi solusi untuk memperbaiki lingkungan di sekitar kita dan mengatasi banjir yang kemarin terjadi di Semarang.” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Heru Purwantoro, S.Sos., M.M., berharap penanaman 7.500 batang pohon Randu ini dapat bermanfaat untuk seluruh masyarakat, baik yang terletak di hulu dan hilir Sungai Babon.

Kepala KHDTK Wanadipa Undip Prof. Dr. Ir. Sri Puryono K.S., M.P.

Pada kesempatan yang sama, Kepala KHDTK Wanadipa Undip Prof. Dr. Ir. Sri Puryono K.S., M.P. menjelaskan kegiatan penanaman pohon sebelumnya juga telah dilaksanakan. “Sebelumnya juga telah dilaksanakan penanaman pohon durian, alpukat, dan kelengkeng, ini dalam rangka kita mengamankan hulu DAS, yang kemarin banjir di Meteseh itu salah satu hulunya ada disini.” jelasnya.

“Kami dari KHDTK Wanadipa Undip berinisiatif mengajak stakeholder dan pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perum Perhutani, dan masyarakat sekitar untuk bersama-sama menanam pohon. Kanan dan kiri sungai kita hijaukan agar dapat berfungsi sebagai daerah resapan air.” ungkap Prof. Puryono.

Prof. Puryono menambahkan KHDTK Wanadipa Undip merupakan KHDTK Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dan dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan riset. Walaupun masih berusia 1,5 tahun, KHDTK Wanadipa Undip dinilai sebagai salah satu KHDTK yang terbaik. Hal ini terwujud berkat dukungan dari berbagai civitas akademika Undip dan masyarakat sekitar.

Share this :

Category

Arsip

Related News