Cianjur-Jawa Barat (9/2/2023). Keterbatasan tempat tidak membatasi anak-anak korban bencana Gempa Cianjur untuk belajar agama. Khususnya membaca Al-Qur’an sebagai kitab suci yang wajib diimani. Melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Undip Tanggap Bencana, anak-anak dengan senang mengaji Al-Qur’an bersama Tim 2 KKN Tematik Undip.
Suasana belajar membaca Al-Qur’an di tenda pengungsian warga Cibeureum Cianjur terasa berbeda setelah kedatangan TIM 2 KKN Tematik Undip. Mengajar mengaji Al-Qur’an tersebut merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mengurangi trauma anak-anak pasca gempa Cianjur.
Kegiatan ini telah berlangsung selama lima hari, sejak 5 Februari 2023 dimana mahasiswa akan bergilir untuk mengajar Al-Quran di tempat pengungsian Desa Cibeureum. Kegiatan mengajar dimulai setelah sholat Magrib hingga adzan Isya berkumandang. Anak-anak akan saling bergantian membaca Al-Qur’an sedangkan mahasiswa akan menyimak dan membenarkan bacaan Al-Qur’an anak-anak.
Ketua RT 02/RW 1 Desa Cibeureum, Asep menuturkan “Saya sangat senang anak-anak dapat kembali mengaji. Setelah gempa Cianjur yang terjadi pada bulan November lalu, masjid yang biasanya digunakan untuk mengaji anak-anak rusak parah ditambah tidak adanya tenaga pendidik yang mengajar mengaji Al-Qur’an karena mereka sibuk merenovasi rumah masing-masing“.
Walaupun hanya dengan lantai tanah beralaskan terpal dan penerangan yang seadanya, tidak menurunkan semangat anak-anak Desa Cibeureum untuk mengaji bersama Tim 2 KKN Tematik Undip.
Dalam wawancara, Ketua Tim 2 KKN Tematik Tanggap Bencana Undip Fikri Haekal menyampaikan bahwa “Kegiatan mengajar Al-Quran ini tidak hanya belajar, tetapi juga memotivasi anak-anak untuk tetap semangat di kala rehabilitasi pasca bencana Gempa serta sebagai upaya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa”.